Minggu, 23 Mei 2010

Tuhan Menenun Kembali Kakiku Yang Hancur

Milka adalah seorang janda beranak tiga yang sehari-harinya berjualan minuman dan makanan sederhana di sebuah kantin sekolah. Sampai pada suatu hari, sebuah kejadian yang sangat mengenaskan menimpanya. Ia terlindas oleh sebuah bis hingga kedua kakinya hancur. Rusuknya pun patah sehingga menusuk paru-paru dan hatinya.

Kejadian itu seperti tidak terduga karena tiba-tiba sudah ada sebuah bis yang langsung melintas di depan matanya dan menabrak Milka sekelebat saja. Milka terpental dan saat itu dia tidak menyadari kalau sebenarnya tulang rusuknya menikam levernya, sehingga bagian dalam tubuhnya rusak. Milka terpental menyerempet ke arah tembok dan terpental masuk ke dalam kolong bis. Milka terseret dan terlempar sekitar 30 m ke depan.
"Kejadian itu hari Selasa, tanggal 6 Juni tahun 2006. Saat itu saya mau pergi doa ke gereja. Saat itu saya mau masuk ke terminal, saya jalan seperti biasa. Ketika itu sebenarnya perkiraan saya bis itu masih jauh, tapi tiba-tiba bis itu sudah di depan badan saya dan menyerempet saya. Di belakang saya ada pagar tembok, saya menempel di tembok, dan bus itu menyambar begitu kuat ke badan saya. Saya terjatuh di bawah kolong bus, dan saya terseret sampai ke depan sekitar 30 m. Saya sempat bilang "Yesus!!", dan sekelebat kepala saya terhindar dari hantaman bis. Saya kira kalau tidak ditolong Tuhan pastilah kepala saya yang tersambar bis, mungkin sudah gegar otak dan bisa saja kepala saya hancur. Ternyata tulang belikat saya sudah putus namun saya tidak menyadarinya sama sekali. Saya masuk ke bawah kolong bis, terseret beberapa meter dan kaki saya tergilas oleh bis itu. Saat itu saya antara sadar dan tidak sadar, ya itu namanya kekuatan Tuhan. Saat itu saya masih bisa berbicara, saya masih bisa melihat keadaan kaki saya. Kondisi kaki yang tergilas itu sudah copot, hancur, daging terbelah dua, jadi dagingnya sudah lepas, jadi seperti terbuka kayak sandal, dan cuma menempel pada ujung jari," kisah Milka mengenai kejadian tragis yang dialaminya.
Kejadian itu spontan membuat semua orang yang melihat kejadian tersebut menjerit histeris. Mereka sudah mengira pastilah orang yang tertabrak itu meninggal. Ketika mereka melihat Milka yang terseret, mereka lebih shock karena daging kaki Milka sudah terlepas dan mengeluarkan banyak darah, ibaratnya tinggal menggantung di satu bagian sisi jarinya. Sungguh pemandangan yang mengenaskan.
Puji Tuhan ada orang yang iba dan membantu Milka dan segera membawanya ke rumah sakit. Milka langsung mendapat pertolongan di ruang UGD, dan saat itu dokter mengatakan harus diamputasi. Tapi Milka menolak hal itu dan percaya bahwa Tuhan sanggup menyembuhkan dia.
Pupung, adik Milka yang menerima kabar kecelakaan itu tidak dapat mempercayainya. Pupung hanya berpikir, orang kecelakaan kok masih bisa menelepon? Melalui telepon itu Milka hanya mengatakan kalau dirinya sudah ditabrak bis dan diseret. Dengan menaiki ojek, Pupung pun segera pergi ke rumah sakit Pertamina, karena Pupung harus segera menandatangani surat ijin pengoperasian kaki Milka. Sesampainya di rumah sakit, Pupung hanya mendapati Milka yang sudah terbaring bersimbah darah di rumah sakit. Pupung benar-benar tidak habis pikir, bagaimana dengan kondisinya yang seperti itu, Milka masih bisa menelepon mengabari keadaannya kepada Pupung dan seorang kakaknya yang lain.
Waktu semakin mendesak dan Milka pun dipersiapkan untuk dioperasi. Namun sebelum itu, Milka sempat diperiksa sekali lagi oleh tim dokter yang menanganinya. Ternyata dari hasil pemeriksaan tersebut, Milka mengalami luka trauma lain yang tidak hanya membahayakan kakinya tapi juga nyawanya. Karena dokter curiga dengan pendarahan hebat yang dialaminya, ada kemungkinan rongga perut atau abdomen Milka juga mengalami luka yang cukup serius.
Kalau membayangkan kondisi Milka saat itu, kakinya bagaikan kaki monster. Benar-benar menyeramkan, sudah tidak ada kulitnya dan yang tampak hanya gumpalan-gumpalan daging merah saja.
"Secara teoritis, pilihan terapi terbaik adalah amputasi. Bu Milka ini menurut kita pasien yang sangat kooperatif, sangat baik, sangat pasrah menyerahkan hidupnya ke dokter dan juga ke Tuhan," ujar salah seorang tim dokter yang menangani Milka.
Melihat keadaan Milka, Pupung sangat sedih. Karena secara manusia, kondisi Milka sepertinya sudah tidak ada harapan lagi. Dokter sendiri hanya bisa menyarankan Pupung untuk mendoakan Milka. Karena hanya doa yang bisa menyelamatkan, karena dengan kondisi seperti ini, Milka seharusnya sudah meninggal dunia.
Operasi penyelamatan berhasil. Milka telah berhasil melewati masa krisisnya. Saat menjaga sang kakak, Pupung teringat akan mimpinya. Beberapa malam sebelumnya Pupung bermimpi ia sedang membasuh kaki seseorang sampai bersih, tapi Pupung tidak tahu kaki siapakah itu. Namun saat di ruang UGD, Pupung yang sedang teringat mimpinya sadar bahwa di dalam mimpinya ia sedang membasuh kaki kakaknya sendiri.
Saat mengevaluasi kaki Milka, dokter menemukan sesuatu yang luar biasa. Ujung-ujung jari kaki Milka memerah. Tim dokterpun semakin optimis kalau memang kaki Milka masih bisa diselamatkan. Dan tuntunan Tuhan tidak berhenti sampai di situ. Saat tagihan rumah sakit selama Milka dirawat di rumah sakit hampir mencapai 120 juta, Pupung bingung darimana mereka bisa mendapatkan uang sebanyak itu. Namun Tuhan sudah mengatur semuanya. Ada sumbangan dari gereja 70 juta, dan keluarga juga menjual rumah sampai akhirnya seluruh biaya yang dibutuhkan dapat terlunasi. Pupung benar-benar tidak menyangka bagaimana uang sebanyak itu bisa Tuhan sediakan tepat pada waktunya. Pupung pun dikuatkan dan ia percaya apapun yang ia doakan mulai saat itu pasti akan terjadi sepanjang ia selalu dekat dengan Tuhan.
Iman Milka terbukti karena selama ini dia tetap mengucap syukur dalam segala kesakitan yang dia alami. Milka melewati 4 kali operasi, paru-parunya harus dilubangi karena terendam darah dan juga pemasangan pen.
"Tuhan yang saya rasakan itu memang luar biasa. Setiap hari jam 6 sore, dengan memakai walkman, saya selau bernyanyi ‘Semua Baik'. Sampai kadang-kadang sakit di kaki yang menurut dokter bisa tak tertahankan, namun tidak saya rasakan," kisah Milka mengenang kejadian kecelakaan yang dialaminya.
Dari mukjizat yang terjadi, 2 tahun berlalu semenjak kecelakaan itu terjadi, Milka telah banyak mengalami kebaikan Tuhan. Terlebih lagi di saat ia dapat berjalan kembali dengan normal.
"Menurut kami berdasarkan pengalaman kedokteran kami selama 6 tahun di sini, kasus ibu Milka merupakan suatu hal yang fantastik. Hanya Tuhan yang tahu bagaimana mekanismenya sampai bisa selamat seperti ini," ujar dokter yang menangani Milka.
"Itu suatu mukjizat. Karena kaki yang seharusnya dibuang, tetap dipertahankan. Jadi mukjizatnya ada dua, yang seharusnya mati tapi hidup dan hidupnya masih dengan kaki yang lengkap," ungkap dokter Nia yang juga menangani Milka.
Semua operasi yang dijalani Milka berhasil dan Milka benar-benar menyadari bahwa semua karena kebaikan dan campur tangan Tuhan dalam setiap kehidupannya. Milka tahu bahwa tanpa Tuhan tidak mungkin dia bisa kembali pulih melihat keadaan yang dideritanya akibat kecelakaan itu demikian parah. Sekarang Milka hanya bisa mengucap syukur terharu dan semakin bertekad untuk setia dalam mengikuti Tuhan karena kebaikan Tuhan sungguh nyata dalam hidupnya.
"Dia sangat luar biasa karena Dia sangat baik. Sampai saya bisa pulih lagi, saya bisa berjalan lagi. Dokter berkata kalau saya akan cacat, tapi Tuhan berkata tidak," ujar Milka haru penuh ucapan syukur. (Kisah ini ditayangkan 12 Januari 2010 dalam acara Solusi Life di O'Channel).(SUMBER)
Sumber Kesaksian :Lani Milka

Putri Misionaris yang Diculik Muslim Radikal Yaman Akhirnya Bebas

Ilustrasi. Anak-anak dari sebuah keluarga misionaris Jerman yang diculik di Yaman Utara, akhirnya Senin (17/5) lalu berhasil diselamatkan oleh pasukan keamanan Arab Saudi, ujar salah seorang pejabat Arab Saudi.
Seperti dilansir Assist News Service, Lydia (3 tahun) dan Anna Hentschel (5 tahun) telah diserahkan aparat keamanan Arab Saudi kepada perwakilan negara Jerman di perbatasan Yaman pada hari dimana ia dibebaskan dari penculik mereka.

Menurut pemerintah Arab Saudi, kondisi kedua gadis cilik tersebut ketika diselamatkan sangat sehat dan tidak mengalami cacat sedikitpun. Bahkan, pada Rabu (19/5), Lydia dan Anna sudah diterbangkan ke Jerman, berkumpul kembali dengan keluarga ayahnya.
"Anak-anak sekarang sudah berada dalam pangkuan keluarga," ujar Reinhard Potschke, paman dari Lydia dan Anna Hentschel. "Mereka hanya perlu tenang dan damai setelah melalui berbagai peristiwa ini. Bagi mereka dan kami perasaan sukacita dan sedih telah bercampur menjadi satu."
Penculikan kedua gadis cantik ini terjadi 11 bulan lalu, yaitu pada saat mereka dan orangtua bersama dengan orang Kristiani lainnya melakukan perjalanan di Yaman utara.
Di antara kelompok tersebut ada dua siswa sekolah Alkitab Jerman dan seorang guru asal Korea Selatan, yang akhirnya ditemukan tewas menggenaskan pada tanggal 12 Juni 2009. Pemerintah Yaman meyakini kelompok Muslim radikal di negaranya lah yang melakukannya.
Adik Lydia dan Anna, Simon (1 tahun) diyakini telah mati. Namun, sampai berita ini diturunkan masih belum dipastikan orangtua gadis yang berhasil diselamatkan itu, yakni Johannes dan Sabine Hentschel apakah masih hidup ataukah sudah mati.
"Kami berharap ini akan berakhir bahagia bagi mereka dan kami sedang berupaya untuk mewujudkan hal itu," kata Menteri Luar Negeri Jerman Guido Westervelle.
Penculikan misionaris-misionaris beserta keluarganya masih terjadi di berbagai belahan dunia saat ini. Tidak hanya negara yang berpenduduk mayoritas muslim, negara sosialis seperti China pun melakukannya. Oleh karenanya, mari kita berdoa bagi para penyebar injil ini agar Tuhan menjaga kehidupan mereka sekeluarga dan juga berdoa bagi iman mereka agar tidak menjadi luntur akibat penganiayaan yang terjadi karena melakukan kebenaran.(SUMBER)
Source : cbn.com

Tangan Tuhan melindungiku dari kecelakaan motor ( Kesaksian Ardhy)


By Ardhy
Sebab Aku ini, Tuhan Allahmu, memegang tangan kananmu dan berkata epadamu : "Janganlah takut, Akulah yang menolong engkau." (Yesaya 41:13) "Dia menjadi perisai bagi semua orang yang berlindung padaNya ( Mazmur 18:31b ) dan Kau berikan kepadaku perisai keselamatanMu, tangan kananMu menyokong aku. ( Mazmur 18:36a )
Shallom,
Perkenalkan nama saya Ardhy, saya berasal dari Jogja. Sekarang saya beribadah di Gereja Rumah Doa Segala Bangsa (RDSB ) Magelang. Puji Nama Tuhan, kali ini saya ingin bersaksi betapa Ajaib dan Dasyatnya Allah yang kita sembah di dalam Nama Tuhan Yesus Kristus. KasihNya, KuasaNya dan PerlindunganNya yang saya alami begitu amat sangat sempurna.
Kejadian ini kami alami pada hari Jumat,5 Februari 2010.Saat itu saya bersama ayah saya berboncengan sepeda motor hendak pergi ke Wates,Kulon Progo, Yogyakarta. Kami berdua berangkat dari Jogja pukul 08.30 WIB.

Sebelum berangkat, saya berdoa dahulu kepada Allah di Dalanm Nama Tuhan Yesus agar dapat sampai tujuan maupun pulang kembali ke rumah dengan selamat. Saya teringat pengajaran yang diberikan Ibu Penatua Dorcas Daud , bahwa kita juga bisa mengutus bala tentara malaikat surga untuk melindungi & menjagai kita. Hal ini termasuk pengalaman baru bagi saya pribadi, dikarenakan dulu saya berasal dari latar belakang keturunan non Kristen.
Setelah selasai berdoa, kamipun berangkat. Saat berangkat tidak ada perasaan apa-apa bahkan yakin perlindungan Allah pasti menyertai kami. Kami berangkat berboncengan dengan laju kendaraan rata-rata 60-70km/jam.Saat itu memang situasai jalan, khususnya jalan menuju Wates relatif agak sepi, karena jam sibuk berangkat kantor/sekolah telah lewat..Saat itu memang sempat ada bisikan dihati dengan lembut bilang... "hati-hati...."
Saya yakin itu adalah suara Roh Kudus.Namun saya belum tahu akan terjadi apa nanti.Saya terus berhati-hati. Kejadian ini terjadi sebelum kami sampai di perbatasan Kulon Progo- Wates, tepatnya sebelum daerah tugu potlot. Saat kendaraan kami melaju antara 60km/jam, tiba-tiba dari arah berlawanan muncul bis besar angkutan antar propinsi yang melaju kencang. Saat itu bis menyalip mobil di depannya sampai bis itu benar-benar memenuhi badan jalan. Badan jalan benar-benar habis dipenuhi bis dan mobil yang disalipnya. Kejadian itu benar-benar terjadi secara cepat dalam hitungan detik, sementara kami juga sedang melaju dari arah berlawanan.Dalam pikiran sempat terlintas...pasti tabrakan. Akan tetapi Puji Nama Tuhan, mustahil bagi manusia akan tetapi tidak bagi Allah,. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil ( Lukas 1:37 ).
Dalam waktu hitungan sekian detik itu juga motor saya seperti membelok secara otomatis, meskipun harus turun dari badan jalan.Meski antara badan jalan dengan tanah ada jarak yang agak tinggi, dan tanah samping aspal itu tidak rata dan ada batu-batunya..motor saya harus terseok-seok tapi tidak terjatuh...Halleluya!
Dengan kecepatan seperti itu sepertinya sangat mustahil motor saya tidak terjatuh yang saya rasakan saat itu seperti ada kekuatan yang memegang sisi kiri-kanan motor sehingga motor sampai tidak sampai jatuh..Saya yakin, kalo tidak ada campur tangan Allah saat itu, kami sudah terjatuh.Motor saya tetap berjalan, dan kami ( saya dan ayah ) tetap berada di atas motor dengan selamat.
Saat itu saya bisa merasakan bahwa campur tangan Allah begitu sempurna, sehingga membuat kami selamat terbebas dari kecelakaan. Saya sangat bersyukur, bahwa di dalam Yesus, keselamatan itu sendiri bisa saya rasakan dan alami sendiri. Bahwa Kasih dan KuasaNya serta perlindunganNya sungguh amat sangat sempurna. Keselamatan yang Allah Bapa sendiri berikan di dalam Nama Tuhan Yesus, tidak hanya berbicara tentang keselamatan nanti disurga.
"Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan,dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan."( Roma 10:9 ).
Keselamatan juga berlaku dan terjadi saat ini selama kita masih hidup di dunia,dan juga nanti, dalam arti hidup kekal di surga, hidup bersatu dengan Yesus Sang Juruselamat, serta Allah Bapa dan Roh Kudus. Jika Saudara belum menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat secara pribadi,maka :
1. Akui dengan mulut saudara :
Ucapkan : "Yesus, Engkaulah Tuhanku dan Juruselamatku."
2. Percaya dalam hati bahwa Allah telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, serta hidup di dalamNya, hidup menurut ajaran firmanNya. Kita pasti mendapat keselamatan.
Yesus rela mati di kayu salib demi saudara dan saya. Dosa-dosa kita telah lunas dibayar oleh darahNya dan kini Yesus hidup, sebab Allah telah membangkitkanNya dari antara orang mati.
Tidak ada jalan yang lain menuju keselamatan, selain melalui Yesus. "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku ( Yohanes 14:6 )
Hanya Yesus satu-satunya jalan untuk memperoleh keselamatan itu sendiri, baik di bumi maupun di kehidupan kekal nanti di surga.
"Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia ( Yesus ); sebab dibawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehNya kita dapat diselamatkan ( Kisah Para Rasul 4:12 )
Puji Nama Tuhan, akhirnya kami berdua sampai di tempat yang kami tuju dengan selamat dan pulang kembali ke rumah dengan selamat.
Saudara,firman Tuhan itu Ya dan Amin.Saya diteguhkan lagi pada firman Tuhan di Mazmur 28:8 Tuhan adalah kekuatan umatNya dan benteng keselamatan bagi orang yang diurapiNya.
Di Gereja Rumah Doa Segala Bangsa ( RDSB ), lewat pelayanan Ibu Penatua Dorcas Daud, saya menerima pengurapan demi pengurapan baik melalui KKR maupun pada saat ibadah di Gereja atau saat berdoa secara pribadi.Bahkan pada saat mendengar khotbah Ibu Pnt. Dorcas Daud di Radio juga saya merasa sangat terberkati dan terurapi.
Terima kasih kepada Allah Bapa di Surga, Tuhan Yesus Kristus dan Roh Kudus atas Kasih, Kuasa, dan Perlindungan yang begitu amat sangat sempurna. Dialah perisai keselamatan bagi kita yang berlindung padaNya.
Terima kasih kepada Ibu Pnt. Dorcas Daud atas semua pelayanannya sehingga membuat iman ini semakin bertumbuh sehingga mengalami terobosan iman serta mukjizat demi mukjizat di dalam Tuhan Yesus.
Terima kasih juga pada semua pengerja Gereja RDSB Magelang yang selalu setia dan bersemangat dalam melayani Tuhan. Semoga kesaksian ini memberkati semua orang yang membacanya. Terima kasih, Tuhan Yesus memberkati, Amin.(sumber)

Pagar Perlindungan dan Berkat (Rahasia kesuksesan Ayub)

By Nelson Saragih
Ayub 1:10 Bukankah Engkau yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya? Apa yang dikerjakannya telah Kauberkati dan apa yang dimilikinya makin bertambah di negeri itu.
Ayub adalah seorang yang kaya dan sukses di masanya. Ia memiliki 7000 ekor kambing domba, 3000 ekor unta, 500 pasang lembu, 500 keledai betina. Jika kita bandingkan dengan kondisi sekarang maka harta Ayub yang berasal dari hewan-hewan itu adalah lebih kurang 30 Milyard Rupiah, belum lagi terhitung lading, rumah dan budak-budaknya. Dan Alkitab mencatat bahwa pada masa itu Ayub adalah orang terkaya di sebelah timur.

Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa Ayub bisa sekaya dan sesukses itu? Jawabannya cukup sederhana. Ayub menjadi kaya karena ada pagar perlindungan dan berkat dari Tuhan. Pertama, Tuhan memagari dia dengan pagar perlindungan-Nya dan kemudian Tuhan mencurahkan berkatnya secara melimpah.
Ada orang yang banyak mendapat berkat namun tidak menjadi kaya raya. Kenapa? Itu karena berkat itu tidak dilindungi oleh pagar perlindungan Tuhan. Setiap berkat yang diterimanya hilang begitu saja. Ia seperti menyimpan uang pada pundi-pundi yang berlubang. Maka jangan heran jika ada ayat di Alkitab yang menyatakan “Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan.” (Amsal 11:24).
Mengapa bisa demikian? Itu karena berkat yang diterima dari Tuhan selalu lebih banyak dari harta yang di sebar dan berkat itu di lindungi oleh pagar perlindungan dari Tuhan sehingga aman dari belalang-belalang pelahap. Sementara ada yang menghemat secara luar biasa namun tetap berkekurangan karena hartanya tidak mendapat pagar perlindungan dari Tuhan. Jadi inti untuk meraih kesuksesan pada kasus ini adalah mendapat pagar perlindungan dan berkat dari Tuhan. Berkat tanpa pagar perlindungan adalah berkat yang kosong. Oleh sebab itu bagi orang Kristen janganlah hanya mengarahkan diri untuk mengejar berkat saja terlebih dari itu orang Kristen harus juga meminta pagar perlindungan dari Tuhan.
Lalu, bagaimana agar kita memperoleh pagar perlindungan dan berkat dari Tuhan?. Caranya adalah sebagai berikut:
1.Hidup Saleh dan takut akan Tuhan.
Ayub 1:8 Lalu bertanyalah TUHAN kepada Iblis: "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorang pun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan."
Karakter yang paling menonjol dari Ayub adalah kehidupan yang takut akan Tuhan. Hal itu membuat Ayub menjadi saleh, jujur dan menjauhi kejahatan. Kehidupan yang takut akan Tuhan terlihat jelas ketika setiap kali anak-anaknya selesai berpesta pora, Ayub mempersembahkan korban bakaran sebagai korban pendamaian kepada Tuhan sesuai dengan jumlah anak-anaknya. Ayub kuatir selama anak-anaknya berpesta pora mereka melakukan hal-hal yang menyakiti hati Tuhan. Itulah sebabnya Ayub harus menguduskan mereka dan mengadakan pendamaian dengan Allah. Hal itu dapat kita temukan dalam Ayub 1:5.
Karakter itulah yang membuat Tuhan memagari dan memberkati Ayub sehingga Ayub makin lama makin bertambah kaya. Iblis tidak bisa berbuat apa-apa selama pagar perlindungan itu masih ada.
2.Taat dan setia dalam memberi persembahan Persepuluhan dan persembahan Khusus.
Maleakhi 3:8-11 Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?" Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus! Kamu telah kena kutuk, tetapi kamu masih menipu Aku, ya kamu seluruh bangsa! Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan. Aku akan menghardik bagimu belalang pelahap, supaya jangan dihabisinya hasil tanahmu dan supaya jangan pohon anggur di padang tidak berbuah bagimu, firman TUHAN semesta alam.
Point kedua untuk mendapatkan pagar perlindungan dan berkat dari Tuhan adalah dengan taat dan setia memberi persembahan persepuluhan dan persembahan khusus. Pada ayat diatas dengan jelas kita lihat bahwa dengan memberi persembahan persepuluhan dan persembahan khusus Tuhan membuka tingkap-tingkap langit (berkat) dan mengusir belalang pelahap. Bahkan dalam hal ini Tuhan bersedia di uji dimana Tuhan menjamin bahwa hal ini akan benar-benar terjadi bagi mereka yang taat dan setia melakukannya. Adakah ayat lain yang menyatakan bahwa Tuhan bersedia di uji oleh manusia? Saya kira hanya ada pada ayat ini saja. Itu membuktikan bahwa Tuhan benar-benar serius dalam hal persepuluhan ini. Tuhan tidak main-main dan sebagai jaminannya IA bersedia di uji oleh manusia. Bukankah ini hal yang menakjupkan dimana Pencipta bersedia di uji oleh ciptaannya? Ini sangat serius saudaraku.
Jadi, agar kita mendapat pagar perlindungan dan berkat dari Tuhan maka ada dua hal yang harus kita lakukan yaitu: pertama, hidup saleh dan takut akan Tuhan dan yang kedua adalah taat dan setia dalam memberikan persembahan persepuluhan dan persembahan kasih. Tuhan Yesus memberkati. Amin (SUMBER)

Jumat, 21 Mei 2010

Memberi dalam kekurangan sangat menarik perhatian Tuhan

By Nelson Saragih
Markus 12:44 Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya."
Pada suatu kali Yesus duduk menghadapi peti persembahan dan memperhatikan bagaimana orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi jumlah yang besar. Lalu datanglah seorang janda yang miskin dan ia memasukkan dua peser, yaitu satu duit.
Melihat itu Yesus memanggil murid-muridnya dan berkata bahwa persembahan janda tersebut lebih banyak dari persembahan orang-orang kaya itu. Pernyataan Tuhan itu sungguh kontroversi dengan kenyataan yang ada. Bagaimana mungkin Yesus berkata persembahan janda miskin itu jauh lebih besar dari pada persembahan orang kaya padahal secara fakta nilai uang yang di berikan oleh orang kaya jauh lebih besar dari pada yang di berikan janda miskin.

Begitulah cara berpikir Tuhan. Tuhan tidak berpikir seperti cara dunia ini. Tuhan tidak menilai seperti dunia ini menilai. Dunia menilai dari apa yang kelihatan sementara Tuhan menilai berdasarkan ketulusan dan kerelaan. Mengapa Tuhan Yesus menyatakan persembahan janda miskin jauh lebih besar di bandingkan persembahan orang kaya? Itu karena janda miskin memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yakni seluruh nafkahnya, sementara si orang kaya memberi dari kelebihannya. Memang secara nilai orang kaya memberi lebih besar dari janda miskin tetapi apa yang di berinya itu mungkin hanya sepersejuta dari hartanya.
Point utama dari dari kisah ini adalah Yesus lebih mengingat dan tertarik pada persembahan janda miskin. Hal ini dapat menjadi satu pelajaran yang indah bagi kita yaitu jika ingin memberi pada pekerjaan Tuhan jangan menunggu sampai mempunyai banyak uang dulu. Tuhan tidak menilai angka yang kita berikan, Tuhan menilai ketulusan hati kita.
Ada orang yang berkata, bagaimana mungkin saya bisa memberi sementara saya saja masih kekurangan? Benar, kalau dipikir secara logika orang tersebut tidak bisa di salahkan karena fakta hitung-hitungan memang demikian. Itulah kalau akal yang berbicara. Tetapi bagaimana dengan janda miskin itu? Tuhan Yesus berkata bahwa ia memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberikan seluruh yang ada padanya. Lalu apakah janda itu bodoh sehingga tidak berpikir panjang? Tidak, saya yakin bahwa ibu janda itu bukanlah seorang yang bodoh. Dia pasti sempat berpikir bagaimana keadaannya selanjutnya bahwa ia tidak akan memiliki uang lagi untuk makan. Tetapi ia tidak mau di kuasai oleh pikirannya, ia tidak mau di kuasai oleh kekuatiran, jika nenek moyangnya saja yang belum memberikan apa-apa kepada Tuhan tetapi di pelihara oleh Tuhan di padang gurun dengan menurunkan roti manna dari surga, apalagi dia yang sudah mempersembahkan seluruh yang ada padanya, Tuhan pasti akan lebih lagi memelihara dia. Itulah iman.
Lukas 12:29-31 Jadi, janganlah kamu mempersoalkan apa yang akan kamu makan atau apa yang akan kamu minum dan janganlah cemas hatimu. Semua itu dicari bangsa-bangsa di dunia yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu tahu, bahwa kamu memang memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah Kerajaan-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan juga kepadamu.
Suatu ketika Elia Tuhan perintahkan untuk pergi ke Sarfat ke rumah seorang janda miskin. Sampai disana Elia meminta kepada janda tersebut supaya di buatkan roti bundar untuk dimakan. Lalu janda miskin itu berkata bahwa tepung dan minyak yang ada padanya hanya tinggal itu saja, cukup untuk sekali makan saja. Setelah itu tidak ada lagi maka ia dan anaknya akan mati kelaparan. Itu dapat kita lihat pada ayat dibawah:
I Raja-Raja 17:12 Perempuan itu menjawab: "Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikit pun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati."
Tetapi Elia tetap meminta janda itu untuk membuat roti baginya seraya berkata bahwa Tuhan akan memelihara mereka. Ibu janda itu percaya kepada janji-janji Tuhan yang disampaikan oleh nabi Elia. Ia mengalahkan logikanya dengan iman. Ia menyerahkan hidupnya kepada Tuhan bahwa Tuhan sanggup memelihara dan memenuhi kebutuhannya. Benar saja, ketika ia taat pada firman Tuhan maka tepung dan minyak itu tidak habis sampai masa kelaparan berlalu.
I Raja-Raja 17:15-16 Lalu pergilah perempuan itu dan berbuat seperti yang dikatakan Elia; maka perempuan itu dan dia serta anak perempuan itu mendapat makan beberapa waktu lamanya. Tepung dalam tempayan itu tidak habis dan minyak dalam buli-buli itu tidak berkurang seperti firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Elia.
Kisah ini mengingatkan saya pada suatu kejadian yang terjadi kira-kira hampir 3 tahun yang lalu. Ada seorang ibu janda datang kerumah meminta uang kepada kami untuk ongkos perjalanan ke suatu kota karena di kota itu anaknya sudah mendapat pekerjaan. Ibu ini adalah seorang janda yang sangat susah dan biasanya paling tidak sebulan sekali saya beserta istri datang ke rumahnya mengantar sedikit bahan makanan seperti beras dan kebutuhan pokok lainnya, tetapi kali ini dia yang datang. Jujur, pada saat itu kami tidak memiliki uang. Justru pada saat itu kami juga sedang berada dalam kesulitan karena baru membayar kontrakan rumah. Istri saya sudah memberi penjelasan kepada ibu itu bahwa saat ini kami benar-benar tidak punya uang bahkan untuk membeli susu anak saja tidak cukup lagi sambil menunjukkan dompetnya yang hanya berisi beberapa lembar uang ribuan untuk menunjukkan bahwa kami benar-benar tidak punya uang. Itu hal yang tidak pernah kami lakukan sebelumnya dan sebenarnya tidak etis untuk dilakukan. Namun dengan menangis si ibu itu tetap memohon kepada kami dengan alasan hanya kamilah yang di harapkannya karena orang lain tidak ada yang mau menolongnya bahkan ia memberikan kain gorden rumahnya yang sudah kusam.
Melihat itu saya dan istri terenyuh, Istri bertanya kepada saya ada berapa uang di dompet saya. Saya pergi kekamar, saya lihat di dalam dompet saya hanya ada uang beberapa puluh ribu, tidak sampai seratus ribu. Dengan menangis saya berdoa kepada Tuhan apa yang harus saya lakukan. Apakah saya harus menyerahkan uang itu padahal tinggal itulah uang kami. Dengan lembut ada suara di hati saya yang berkata, “berikan saja, jangan kuatir akan apa yang kamu makan dan minum. Tuhanmu akan memenuhi segala keperluanmu”. Akhirnya uang itu kami berikan, yang tersisa di dompet saya hanya tinggal sepuluh ribu rupiah itupun untuk beli bensin motor yang biasa saya pakai untuk bekerja. Kami hanya mengimani bahwa kami tidak akan kelaparan dan meminta-minta. Dan benar Tuhan menepati janjinya, besoknya kami memperoleh uang yang jumlahnya jauh lebih besar dari yang kami berikan.
Oleh sebab itu jika ingin memberi janganlah menunggu sampai memiliki banyak uang dulu, jika saat ini saudara di gerakkan untuk memberi, berilah dengan tulus. Ingat, Tuhan sangat memperhatikan orang yang memberi dari kekurangannya dari pada orang yang memberi dari kelebihannya. Tuhan tidak melihat besar yang kita beri, tetapi Tuhan melihat seberapa besar hati kita memberi. Percayalah bahwa Tuhan tidak akan membiarkan kita menjadi orang yang meminta-minta.
Mazmur 37:25 Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;
Tuhan Yesus meberkati. Amin (Sumber)

Kamis, 20 Mei 2010

Menikmati Pekerjaan

Bacaan: Pengkhotbah 9:7-10
Ayat mas: Pengkhotbah 9:10
Bacaan Alkitab Setahun: 1 Tawarikh 1-3; Yohanes 5:25-47

Setiap hari, seorang ibu tua menyapu jalan. Dengan seragam lusuh dan sapu di tangan, dibersihkannya pinggiran jalan berkali-kali. Orang yang lalu lalang di sana sulit menemukan debu atau daun kering. Bersih sekali. Walau digaji minim, si ibu bekerja sepenuh hati. “Saya suka melihat jalanan bersih,” katanya, “Senang rasanya melihat orang merasa nyaman lewat jalan itu!” Ia menemukan kesukaan bekerja, bukan hanya karena mendapat gaji.

Ia sadar pekerjaan itu membuatnya bisa berkarya bagi sesama.
Banyak orang tidak menyukai pekerjaannya. Waktu bekerja delapan jam sehari terasa berat karena melakukan tugas yang membosankan. Pengkhotbah mengajak kita melihat sisi positif dari bekerja. Walau membosankan, pekerjaan memberi kita upah. Dengan itu kita bisa makan dan minum (ayat 7), punya pakaian bersih (ayat 8), serta mencukupi biaya rumah tangga (ayat 9). Upah bekerja memberi kita harga diri karena bisa mencukupi diri sendiri, tidak bergantung pada orang lain. Di atas semua itu, bekerja adalah sebuah kesempatan. Orang mati tak lagi bisa bekerja (ayat 10). Mumpung masih kuat dan sehat, inilah saatnya berkarya. Pengkhotbah mengajak kita bekerja sekuat tenaga. Apa pun pekerjaan kita, nikmatilah sama seperti menikmati makanan dan minuman.
Apakah Anda punya pekerjaan yang halal? Bersyukurlah dan nikmatilah! Pekerjaan Anda mungkin tidak sesuai dengan keinginan Anda. Namun, itu tak jadi soal. Ketika bekerja sekuat tenaga dan dengan sepenuh hati, Anda akan menemukan kepuasan. Bahkan, merasa mantap sebab bisa menjadi orang yang bertanggung jawab.
CIPTAKAN KETERBEBANAN SAAT BEKERJA
ANDA AKAN BEKERJA KERAS TANPA MERASA DIBEBANI
Penulis: Juswantori Ichwan - www.renunganharian.net
Bacaan ayat - ayat hari ini:
9:7 Mari, makanlah rotimu dengan sukaria, dan minumlah anggurmu dengan hati yang senang, karena Allah sudah lama berkenan akan perbuatanmu.
9:8 Biarlah selalu putih pakaianmu dan jangan tidak ada minyak di atas kepalamu.
9:9 Nikmatilah hidup dengan isteri yang kaukasihi seumur hidupmu yang sia-sia, yang dikaruniakan TUHAN kepadamu di bawah matahari, karena itulah bahagianmu dalam hidup dan dalam usaha yang engkau lakukan dengan jerih payah di bawah matahari.
9:10 Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga, karena tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati, ke mana engkau akan pergi. Penulis: Juswantori Ichwan (sumber)

Memiliki Doa Yang Penuh Kuasa

“Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.” Yakobus 5:16Sebagai umat Tuhan tentunya kita senantiasa menaikkan doa kepadaNya, entah itu doa untuk kebutuhan, perlindungan, kelepasan, permohonan, ucapan syukur, syafaat dan lain sebagainya. Tetapi seringkali terjadi bahwa kita sendiri kurang yakin apakah doa yang dinaikkan itu benar-benar membawa pengaruh dalam kehidupan kita.

Bahkan ada waktu-waktu tertentu kita malah meminta orang lain yang kita anggap lebih rohani dari kita, mungkin bapa rohani kita, gembala, ataupun pendeta, untuk berdoa bagi kita. Kita menganggap bahwa kalau mereka yang berdoa, pasti lebih “ampuh” dibanding kalau kita yang menaikkan doa tersebut. Sehingga pada akhirnya, pendeta-lah yang dianggap memiliki “kesaktian” dalam berdoa.
*courtesy of PelitaHidup.com
Tuhan memang memakai sebagian orang yang khusus dipanggil olehNya untuk melayani umatNya dalam pelayanan pekerjaan Tuhan seperti di gereja. Dan otoritas daripadaNya juga turun ke atas mereka. Dan bukan suatu kesalahan jika kita meminta dukungan doa dari mereka. Tetapi dalam hal berdoa, Tuhan tidak membatasi siapa saja yang dapat menaikkan doa yang memiliki kuasa dan benar-benar membawa pengaruh bagi kehidupan kita. Bahkan orang yang baru menerima Kristus sebagai Tuhan dan juruselamatnya-pun juga bisa memilki doa yang mempunyai kuasa.
Kalau begitu, bagaimana dapat memiliki doa yang penuh kuasa, supaya kita tidak lagi bergantung kepada orang lain untuk berdoa bagi diri kita sendiri?
1. Mengaku Dosa
“Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu” Yak 5:16a
Halangan yang paling utama bagi doa kita adalah dosa. Sebanyak apapun kita berdoa, namun jika masih ada dosa yang masih diperbuat, maka kita tidak akan memiliki doa yang berkuasa.
*courtesy of PelitaHidup.com
“Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.” Yes 59:1-2
Akuilah dosa yang ada, bertobat dan datang pada Yesus. Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang setia. Dia akan menghapuskan setiap dosa kita akui di hadapannya.
*courtesy of PelitaHidup.com
Jangan lakukan lagi dosa yang pernah diperbuat. Minta kekuatan bagi Tuhan supaya dapat hidup benar di hadapanNya.
2. Saling Mendoakan
“Dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.” Yak 5:16b
*courtesy of PelitaHidup.com
Ada kalanya bahwa ketika kita sendiri sedang dalam kondisi tidak sehat, tetapi Tuhan meminta kita untuk mendoakan orang sakit. Atau bahkan ketika kita sendiri sedang ada masalah, tetapi ada orang lain yang meminta untuk didoakan atas segala masalah yang mereka hadapi.
Ketika kita taat mengikuti perintah Tuhan, kita akan melihat pekerjaan Tuhan yang luar biasa. Kita akan melihat bahwa Tuhan sendiri yang akan membereskan masalah-masalah yang kita hadapi, ketika kita taat mengikuti perintahNya.
Doakanlah orang-orang yang membutuhkan dukungan doa, maka Tuhan akan memberikan apa yang kita ingini.
3. Yakin
“Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.” Yak 5:16c
Keraguan dan kebimbangan identik dengan ketidakpercayaan. Kisah Petrus yang berjalan di atas air mencerminkan hal ini. Petrus tidak seratus persen percaya bahwa dia bisa berjalan di atas air, walaupun sempat sesaat berjalan di atas air.
Keraguan muncul dalam dirinya ketika dia melihat keadaan sebenarnya yang dia hadapi. Di saat keraguan itu muncul, di saat itulah dia mulai tenggelam.
“Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.” Yak 1:6
Yakinlah dengan apa yang didoakan, percaya sepenuhnya bahwa doa yang dinaikkan akan membawa pengaruh kepada kehidupan kita. Jangan bimbang dan jangan ragu.
“Jawab Yesus: “Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!” ” Mar 9:23 (Sumber)

Percayalah KepadaKu: Janji Setia Tuhan

Percayalah KepadaKu: Janji Setia Tuhan“Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Tuhan, percayalah juga kepada-Ku.” Yohanes 14:1
Bacaan Alkitab : 2 Tawarikh 20:15-18(15) dan berseru: “Camkanlah, hai seluruh Yehuda dan penduduk Yerusalem dan tuanku raja Yosafat, beginilah firman TUHAN kepadamu: Janganlah kamu takut dan terkejut karena laskar yang besar ini, sebab bukan kamu yang akan berperang melainkan Tuhan. (16) Besok haruslah kamu turun menyerang mereka. Mereka akan mendaki pendakian Zis, dan kamu akan mendapati mereka di ujung lembah, di muka padang gurun Yeruel. (17) Dalam peperangan ini tidak usah kamu bertempur. Hai Yehuda dan Yerusalem, tinggallah berdiri di tempatmu, dan lihatlah bagaimana TUHAN memberikan kemenangan kepadamu. Janganlah kamu takut dan terkejut. Majulah besok menghadapi mereka, TUHAN akan menyertai kamu.” (18) Lalu berlututlah Yosafat dengan mukanya ke tanah. Seluruh Yehuda dan penduduk Yerusalem pun sujud di hadapan TUHAN dan menyembah kepada-Nya.

Pada saat Tuhan mengatakan : Jangan takut kepada kita, bagaimana reaksi kita setelah kita mendengarnya? Ada yang mengatakan pasti dong tidak takut lagi, namun setelah beberapa saat ia mulai mengalami ketakutan lagi. Ada yang mengatakan ya percaya saja, tetapi kenyataannya orang ini sibuk mencari bantuan orang lain yang dianggap sanggup untuk menolongnya. Ada juga yang mengatakan perlu bukti terlebih dahulu untuk mempercayai Tuhan dalam hidupnya.
*courtesy of PelitaHidup.com
Ada hal hal yang perlu Anda simak dan perhatikan di bawah ini :
Pada saat Yosafat menerima Firman Tuhan yang mengatakan jangan takut karena yang berperang bukan mereka, Yosafat berani untuk mempercayainya bahwa apa yang Tuhan nubuatkan lewat hambaNya itu adalah pasti! Dan ketika Yosafat berani mempercayai Tuhan, ia melihat dan mengalami betapa Tuhan juga membuktikan kepadanya bahwa Ia dapat dipercaya dengan menggenapkan FirmanNya pada Yosafat.
Perhatikan lanjutan dari bacaan Alkitab dalam 2 Tawarikh 20:22 Ketika mereka mulai bersorak-sorai dan menyanyikan nyanyian pujian, dibuat TUHANlah penghadangan terhadap bani Amon dan Moab, dan orang-orang dari pegunungan Seir, yang hendak menyerang Yehuda, sehingga mereka terpukul kalah. Lihat apa yang Tuhan Firman kan, Dia buktikan bahwa yang berperang adalah Dia sendiri, bahkan lihat yang terjadi pada bangsa Moab dan Amon tersebut dalam 2 Tawarikh 20:23 Lalu bani Amon dan Moab berdiri menentang penduduk pegunungan Seir hendak menumpas dan memunahkan mereka. Segera sesudah mereka membinasakan penduduk Seir, mereka saling bunuh-membunuh.
Ketika Tuhan menjanjikan Abraham akan menjadi bangsa yang besar, dan menyuruh Abraham keluar dari tanah kelahirannya, untuk masuk ke tanah yang Tuhan janjikan. Saat itu tidak ada tanda apapun, yang pasti Abraham hanya berani melangkah untuk percaya pada TUhan. Hal itu terbukti bahwa Tuhan tidak menelantarkan Abraham dan seluruh rombongan yang mengikutinya. Tuhan menuntunnya, memeliharanya dan menggenapkan janjiNya dengan memberikan keturunan kepada Abraham dan menjadikannya benar benar menjadi bangsa yang besar seperti yang Tuhan Firman-kan kepadanya.
Jika demikian luar biasanya Tuhan, mengapa kita tidak mau mempercayakan seluruh hidup kita padaNya? Karena apa yang Tuhan janjikan, apa yang Tuhan katakan dalam FirmanNya pasti digenapi! Oleh sebab itu, jika Tuhan mengatakan dalam FirmanNya dalam Mazmur 110:1, Demikianlah firman TUHAN kepada tuanku: “Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu”. Jika kita diperhadapkan dengan tekanan yang berat atas situasi sekeliling kita, sakit penyakit yang menekan, orang yang mau mencelakakan kita, mengapa kita tidak menghampiri tahta Tuhan, duduk diam di dekatNya, memuji dan muliakan Dia? Biarkan Dia yang mengerjakan bagi kita membuat musuh-musuh kita sampai dijadikan tumpuan kaki kita.
*courtesy of PelitaHidup.com
Jika Tuhan mengatakan : “ janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan. “ Yesaya 41:10, mengapa kita harus takut? Percayakan saja hidup kita pada Tuhan, karena yang membawa kemenangan bukan kekuatan kita tetapi Tuhan sendiri yang membawa kemenangan kepada kita. Luar aiasa, Allah kita memang sungguh dapat dipercaya!
Jika Tuhan mengatakan: “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu”, Matius 11:28. Mengapa Anda tidak datang kepadaNya ketika Anda merasakan kelemahan? Jika Yosafat , Abraham dan yang lain telah membuktikan bahwa ketika mereka berani mempercayai Tuhan, maka mereka bisa menikmati hasil yang hebat dan luar biasa yang Tuhan kerjakan bagi mereka. Mengapa Anda tidak berani percaya kepadaNya? Ingat Dia katakan bahwa Anda dapat mempercayaiNya, dengan sepenuh hati! Mari percayakan Tuhan untuk hidup Anda, pekerjaan Anda, bisnis Anda, karier Anda, keluarga Anda : orang tua – anak – suami – istri Anda, sekolah Anda, masalah / persoalan yang Anda hadapi, kelemahan Anda, mungkin saat ini Anda sakit – percayakan penyakit Anda pada Nya. Karena Ia sanggup melakukan perkara yang jauh melebihi apa yang dapat Anda pikirkan.(Gbu)(sumber)

Yohana Anakku, Karya Ajaib Tuhan

Sore itu Yohana, putri bungsu pasangan Iwan Darmawan dan Retno sedang bermain di atap rumah seorang diri, tak pernah seorangpun menduga anak kecil tersebut bisa terlempar kebawah dan tidak sadarkan diri.
Saksi mata kejadian, Ibu Ariyani yang adalah tetangga korban mendengar suara benturan keras saat Yohana jatuh.
"Saya denger suara ‘gubrak' kaya suara motor tabrakan gitu... Ibu langsung ke depan. Dilihat disitu, Yohana jatuh. Kira ibu mah.. tangan yang patah. Tapi yang kena kan kepala," demikian tutur Ibu Ariyani menceritakan kejadian naas tersebut.

Saat itu Yohana dibawa oleh warga yang berada dekat lokasi kejadian kerumahnya. Ibunya, Retno yang tidak tahu apa yang terjadi dengan anaknya histeris kebingungan.
"Yohana..Yohana... bangun Yoh..ini mami Yoh...Ini Mami...," demikian cerita Ibu Retno mengingat kejadian itu.
Sang ayah yang masih bekerja di pabrik segera di hubungi oleh sang kakak.
"Halo.. ada apa ini?" tanya Iwan.
"Papi pulang..Papi pulang...!" seru sang kakak dengan histeris.
"Kenapa? Papi lagi kerja.."
"Hana jatuh pi.."
"Saya pikir ya jatuh biasa.. lah namanya juga anak-anak. Anak saya ini juga aktif sekali," demikian jelas Iwan.
Iwan mematikan HPnya. Namun tak berapa lama kemudian HP Iwan kembali berdering, anaknya kembali memintanya segera pulang.
"Hati saya jadi ngga enak.. saya jadi pengen segera pulang."
Iwan segera minta ijin dari kantornya dan langsung pulang. Sementara dirumah, sang istri dalam keadaan kebingungan melihat kondisi anaknya yang tidak sadarkan diri.
"Saya goyangkan mukanya dan bilang.. ‘Yoh.. ini mami..ini mami..' tapi dia hanya diam.. bikin saya bingung."
Tak lama kemudian Iwan sampai dirumahnya. Sang istri berseru histeris sambil memperlihatkan anaknya. Iwan melihat anaknya yang pingsan sempat kaget, dia berusaha menenangkan dirinya. Belum juga ia menenangkan dirinya, istrinya berseru memberitahukan keadaan kepala anaknya yang tidak normal.
"Papi.. kepalanya dekok..."
Iwan menyentuh pelan-pelan kepala anaknya, dan menemukan ada bagian kepala anaknya yang menonjol kedalam. Dan setiap kali disentuh, sang anak menangis. Iwan pun makin panik dan menhubungi ibunya dan menceritakan apa yang menimpa anak kesayanganya tersebut.
"Ibu.. Hana jatuh dan muntah bu..." teriak Iwan melalui telephone kepada ibunya.
"Cepat bawa kerumah sakit..kelihatannya dia gagar otak"
"Iya bu..iya bu..."
Mendengar anaknya gagar otak, Iwan dan Retno makin panik.
"Saat itu saya baru sadar.. posisi mulut anak saya sudah ketarik kesini," Iwan memperagakan posisi mulut anaknya yang sudah mulai tertarik kesamping.
"Saat itu saya kuatir, anak saya akan jadi seperti apa. Hati saya sakit."
Pertolongan yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga. Mobil temannya untuk membawa Yohana kerumah sakit akhrinya sampai. Tak ingin keadaan anaknya bertambah parah, mereka melarikan Yohana ke sebuah rumah sakit. Saat itu kenangan akan anaknya yang aktif muncul dalam ingatan Iwan.
"Kalau saya pulang, dia bukain pintu saya..."
Namun tiba-tiba Yohana muntah untuk kedua kalinya. Tapi secara mendadak, mulut Yohana yang tadinya miring, sudah kembali normal.
"Dan kepala yang tadinya saya pegang dekok, gembung. Saat itulah saya menangis."
Begitu tiba dirumah sakit, ternyata rumah penuh sesak dengan pasien. Beruntung seorang perawat membantunya mendapatkan sebuah tempat tidur.
"Yohana ditaruh disitu.. Cuma ditaruh aja.."
Iwan mencoba bertanya pada dokter disitu,
‘Ini gimana dokter?'
‘Coba bapak ke administrasi untuk mendaftarkan Yohana sebagai pasien disitu.'
Iwan sempat bingung karena dia tidak membawa uang. Uang yang ada hanya dua puluh ribu.
"Linda, teman saya tahu bahwa saya kebingungan. Tanpa permintaan, dia mengambil dompet lalu mengeluarkan uang. ‘Nih.. kamu pegang dulu. Aku tahu kamu ngga punya uang.' Dia bilangnya begitu. Hal ini menjadi seperti sebuah harapan baru buat saya. Saya langsung lari keruang pendaftaran. Saya sekali daftar Rp.60.000.-"
Setelah mendaftarkan Yohana sebagai pasien dirumah sakit itu, Iwan berharap anaknya dapat segera mendapat pertolongan yang serius.
"Cuma dipegang sedikit, dan sempat ditanya."
‘Ini kenapa?'
‘Oh.. ini jatuh dari lantai dua. Lalu muntah-muntah.'
‘Muntahnya berapa kali?'
‘Muntah dua kali.'
"Lalu setelah itu ditinggal lagi."
Tak lama kemudian, Iwan diberi surat rujukan agar Yohana segera di rontgen. Setelah di rontgen, tiba-tiba saja Yohana sulit bernafas dan kondisinya kian melemah.
"Nafasnya agak putus-putus, saya samperin dokternya dan bertanya, ‘Ini gimana?' ‘Pak tolong jaga kesadarannya, kalau ngga, ngga ketolong lagi.'"
Saat itulah ibundanya menelephon menanyakan keadaan cucunya.
"Halo wan.. Gimana keadaannya?"
"Iya bu.. ini baru selesai di rontgen bu.."
"Sudah di scaning otak belum?"
"Untuk apa bu?"
"Harus wan... harus discaning otak.." demikian permintaan ibunya.
Iwan pun menemui perawat untuk meminta anaknya di scaning.
"Emang bapak mampu bayarnya?" tanya perawat itu.
"Memang berapa sih harganya?"
"Enam ratus ribu pak.."
Saat itu Iwan hanya memegang uang tiga ratus ribu rupiah, namun ia meyakinkan dirinya bisa membayar biaya scaning otak anaknya. Ketika tiba di bagian kasih dan harus membayar, disinilah pertaruhan iman Iwan diuji.
"Saya sodorin..." saat itu Iwan tampak kebingungan.
Tiba-tiba adiknya datang. Pertolongan yang dibutuhkannya muncul tepat pada waktunya. Adiknya memberikan pinjaman untuk membayar scaning tersebut.
"Wah.. ini berbahaya pak. Ada pembekuan darah di otak dan ada darah yang menggumpal yang mendesak otak. Ini harus segera di operasi. Bawa surat rujukan saya ini ke bank darah," demikian ungkap dokter saat melihat hasil scan tersebut.
Harapan Iwan untuk mendapatkan darah dengan segera ternyata sia-sia. Ia bahkan dianjurkan untuk meminta darah ke PMI dan tanpa disangkanya, ia bertemu dengan kawan lamanya yang menolongnya untuk ke PMI.
"Dia bawa mobil, dan dianter ke PMI. Di PMI dilihat darah yang dibutuhkan ngga ada."
Tidak percaya dengan hasil tersebut, teman Iwan minta agar diperiksa ulang, ternyata ada satu kantong darah yang sesuai dengan golongan darah Yohana. Namun kendala demi kendala harus dialami oleh Iwan.
"Darah ini baru bisa digunakan besok pukul lima pagi," kata bagian bank darah.
Iwan memberitahu dokter yang menangani Yohana tentang hal ini.
"Ngga bisa, harus sekarang. Jam satu ini harus segera dipakai."
Namun pihak bank darah tetap tidak bisa mengijinkan, karena jika dipaksakan bisa berbahaya bagi pasien. Iwan akhirnya berkonsultasi kembali dengan dokternya, dan sang dokter menghubungi bank darah untuk segera mempersiapkan darah yang diminta.
"Ruang operasi siapin."
Suster saat itu memberitahu dokter bahwa Yohana masih di nomor urut enam puluh, namun dokter menyatakan bahwa hal ini darurat dan harus segera ditangani.
"Saya tanya ke beberapa suster, ‘Ini kalau gagal gimana?' Suster menerangkan, pertama bisa meninggal, kedua dia bisa terbelakang mentalnya. Saya tanya minimal berapa lama baru bisa pemulihan, dijawab minimal satu minggu baru bisa masuk bangsal pemulihan. Apa lagi kalau operasi otak."
Ibu Ratna hanya bisa menerima nasihat sang suster untuk terus berdoa.
"Ya berdoa saja, semoga berhasil. Kalau berhasil, itu mah mukjizat. Kami ngga kepikiran gimana-gimana, kami cuma bilang, ‘Tuhan, kami serahkan Yohana."
Saat itulah keluarga itu bergumul dengan Tuhan. Tak lepas, doa-doa dipanjatkan sepanjang masa operasi berlangsung. Mereka berharap penuh pada Tuhan, karena mereka tahu pengharapan mereka tidak akan sia-sia.
"Operasi berjalan dengan baik, Hana baik-baik saja," demikian berita dari dokter yang membuat seluruh keluarga itu merasakan kelegaan yang luar biasa.
"Seneng, bingung, semuanya campur baur," ungkap Retno.
Pemulihan Yohana berlangsung dengan cepat berkat campur tangan Tuhan. Dalam waktu tiga hari Yohana sudah dipindahkan ke bangsal pemulihan. Bahkan dalam waktu enam hari, Yohana sudah belajar berjalan kembali dan ingin kembali bersekolah.
"Yang pasti saya sangat senang ya... Wah ini dasyat! Ini mukjizat yang luar biasa!" demikian ungkap Iwan.
Saat ini Yohana sudah benar-benar sembuh. Bahkan dia mengalami banyak kemajuan jauh dari keadaan sebelumnya.
"Kemajuannya, dia ngga trauma. Tetap main, aktif. Tadinya dia belajar membaca belum lancar, begitu sembuh, anehnya dia langsung bisa lancar membaca. Tuhan menolong sebegitu luar biasanya. Yang harusnya membutuhkan waktu sangat lama, namun dalam waktu dua minggu anak saya sudah kembali ke sekolah,"demikian Iwan menceritakan kemajuan pemulihan putrinya.
Ibunya tak kalah bangga akan kesembuhan Yohana, "Banyak omong, lebih cerewet, lebih lincah. Semua itu Tuhan ijinkan untuk mendatangkan kebaikan bagi kita."
"Mungkin kita tidak peduli dengan hidup kita, tetapi Yesus itu sangat peduli," tandas Iwan.
"Terima kasih Tuhan Yesus, Yohana sudah sembuh," demikian Yohana menutup kesaksian keluarga ini.(Sumber)
(Kisah ini ditayangkan pada 13 Januari 2010 dalam acara Solusi Life di O Channel).
Sumber Kesaksian : Iwan & Retno Darmawan

Ada Kesembuhan Bagi Mereka Yang Percaya Kepada Allah

Malam itu, Pradjarto dan Titik yang sedang menonton sebuah program di televisi dikagetkan oleh sebuah telepon yang berasal dari anaknya yang ada di Belanda.
"Anak saya memberitahukan kalau si Aas sakit, sakitnya bukan main-main. Sakitnya keras,” ujar Titik.
Aas adalah seseorang yang dikirim Titik dan Pradjarto ke Belanda untuk membantu Mia dan Heru, anak dan menantu yang baru dikarunai anak seorang putera.
“Disana baru seminggu, langsung sakit. Padahal dari sini sehat sekali, tidak ada masalah,” kata Pradjarto dengan wajah keheranan.

“Permulaan biasa aja, panas sedikit, panas sedikit lama-lama 3 hari dia sudah tidak bisa apa-apa. Ya, dalam keadaan seperti koma ya sehingga waktu dibawa ke rumah sakit di Belanda, udah langsung masuk di ICU dan diperiksa HB-nya hanya 3,” tambah Titik.
Beruntung bagi Aas, nyawanya tetap tertolong walaupun sebenarnya pihak dokter di Belanda bingung dengan virus yang diderita oleh Aas. Menurut mereka, virus ini belum pernah diketemukan di Belanda.
Dalam kebingungan dan kepanikannya, Pradjarto teringat akan program Solusi yang pernah ia tonton dan saat itu Pradjarto pun mencari program Solusi melalui tv kabel.
“Kebetulan saya coba setel-setel, dapat Solusi itu. Ada nomor teleponnya. Langsung saya telepon. Beberapa lama saya coba sms ke Solusi dan mendapat jawaban, ‘Jangan khawatir karena dia akan sembuh, tidak akan terjadi apa-apa'. Akhirnya saya agak tenang dan begitupun dengan istri saya” ujar Pradjarto.
Keesokkan harinya, Pradjarto dan Titik mendapat berita yang mengagetkan dari anaknya di Belanda. Kondisi Aas mulai membaik dan membaik. Hanya dalam waktu sepuluh hari, ia sudah bisa dibawa pulang ke rumah.
“Saya mengucap syukur betapa besarnya kuasa Tuhan Yesus. Terima kasih Tuhan atas mukjizat yang kamu berikan kepada kami sekeluarga,” kata Titik menutup kesaksiannya. (Kisah ini ditayangkan 3 Mei 2010 dalam acara Solusi Life di O'Channel).(Sumber)
Sumber Kesaksian:
Pradjarto dan Titik Palupi

Pungky, Orang Gila Yang Disembuhkan Tuhan

Ketamakan dan keinginan untuk menjadi lebih kaya, seringkali bisa menjerumuskan seseorang. Hal inilah yang dialami oleh Pungky Yahya, ketamakannya akan kekayaan membuatnya berujung pada penyakit jiwa atau gila. Berawal dengan ketidakpuasan atas penghasilannya, Pungky mencoba peruntungannya di bisnis perjudian.
"Jadi ada beberapa bandar judi dari Medan datang ke Bandung minta tolong sama saya. Karena saya punya hubungan yang kuat di Bandung ini, bos-bos itu minta saya jadi pengelolanya, jadi bagi keuntungan. Berawal dari kecil-kecilan, dari cuma 20 mesin, 50 mesin, 70 mesin sampai ratusan mesin bahkan sampai 1000 mesin," demikian cerita Pungky mengisahkan awal kehancuran hidupnya.

Bagi Pungky saat itu, judi dan narkoba seakan menjadi jantung kehidupannya. Namun bisnis haram tersebut akhirnya mulai tercium oleh aparat kepolisian.
" Saya sudah curiga kalau saya itu mau dijebak. Anak buah saya juga sudah curiga kalau ada oknum kepolisian yang mau menjebak saya. Dari narkoba tidak terbukti, akhirnya lari ke masalah perjudian. Tempat perjudian saya di acak-acak."
Pungky ditangkap di lokasi perjudiannya, namun dia tidak bisa terima atas tindakan polisi tersebut. Saat itu Pungky protes, "Saya ditangkap atas dasar apa?!! Mereka juga tidak bisa menjawab, pokoknya saya ditangkap dan dibawa ke Polwiltabes waktu itu, bersama adik saya dan keluarga saya yang lain."
Pungky harus menelan pil pahit akibat perbuatannya itu, ia harus mendekam di balik jeruji besi. Saat kasusnya diajukan ke pengadilan, Pungky melampiaskan kekesalannya kepada aparat penegak hukum.
" Pada saat itu ketua pengadilan negerinya itu kenal baik sama saya, karena saya sering berurusan sama polisi, sering dihukum sama dia. Sehingga pada saat saya diperhadapkan dalam persidangan, dia itu bilang ‘kamu lagi..kamu lagi..' Lalu saya tanya, ‘Pengadilan ini bagaimana? Saya kok dijerumusin. Kenapa yang lain ngga ditangkap? Kuncinya, kenapa saya yang dikorbanin? Kalau mau dikorbanin, ok.. tapi yang lain harus ditangkap. Saya siap dengan hukuman seumur hidup juga. Liat saja sidang berikutnya nanti. Kalau sampai saingan saya diluar tidak ditangkap, saya akan bikin ulah.' Dia menjawab, ‘oo...berani kamu?' Saya jawab, ‘Berani!' Minggu depannya saya buktikan, waktu sidang itu saya marah-marah. Saya ambil kursi, saya bantingin ke meja sidang. Saya ambil pembatas sidang, saya patahin, saya ancurin, baloknya saya lemparin ke muka hakim, ke jaksa... Pokoknya hari itu jadi heboh, dan ruang sidang itu hancur. Saya diringkus dan dijebloskan ke penjara. Dan perkaranya bertambah, perkaranya jadi perusakan barang-barang peradilan dan penghinaan peradilan. Karena itu saya berpikir sudah sudah berakhir kehidupan saya. Ujung-ujungnya pasti hukuman mati atau hukuman penjara seumur hidup. Saya sudah putus pengharapan, benar-benar sudah tidak ada jalan keluar untuk hidup saya."
Saat hukuman dijatuhkan dan Pungky harus menjalani hari-harinya dipenjara, hatinya dipenuhi dendam terhadap para saingannya.
"Benar-benar saya ingin balas dendam. Saya iangin bunuh semua orang itu. Bahkan sewaktu dipenjara, saya tulis nama-nama orang yang akan jadi target operasi saya. Saya tulis dan berkata kalau saya pulang nanti saya akan buat perhitungan."
Namun masalah Pungky bukan hanya dendam dan sakit hati yang dia rasakan. Di penjara yang sempit dan pengap itu, kekuatiran dan ketakutan juga menghantui hidup Pungky.
"Saya benar-benar stress berat. Teman-teman saya ninggalin, keluarga juga harus tetap dibiayai, tapi saya juga tidak tahu harus gimana. Hutang saya juga dimana-mana dan banyak. Selain itu keluarga sepertinya kecewa, sehingga mereka seperti tidak mau mengakui dan tidak mendukung keberadaan saya. Saya jadi seperti merasa kesepian. Dengan problem begitu banyak, saya rasanya tidak sanggup menghadapinya. Saya tidak sanggup lagi secara manusia, lebih baik mati."
Hidup tidak lagi menjadi tujuan bagi Pungky, harapannya yang hampa membuatnya lebih memilih jalan menuju maut.
"Saya sering minum pil, pernah minum pil epilepsi yang jumlahnya ratusan, saya ingin menghilangkan rasa sakit dan ingin bunuh diri. Tapi saya lolos juga, saya tidak sampai mati."
Menyadari bahwa pil-pil itu tidak membunuhnya, Pungky mencoba jalan lain untuk mengakhiri hidupnya.
"Berulang-ulang minum saya minum racun, ingin mati. Tapi sepertinya Tuhan tidak ijinkan. Jadi saya malu sendiri. Saya juga bingung, saya ini punya kekebalan apa, kok saya tidak mati-mati? Pada saat itu yang saya pikirkan ini hidup saya dipenjara, inilah pilihan saya, tidak mungkin saya bisa keluar dari penjara."
Sungguh keadaan itu menjadikan membuat jiwa dan raga Pungky tersiksa. Narkoba pun akhirnya menjadi jawaban atas kegalauan hatinya, yang berlahan-lahan melumpuhkan akal sehatnya.
"Karena saya itu konsumsi narkoba cukup banyak, kalau orang lain make ekstasi satu, saya bisa dua belas, bisa dua puluh. Hal itu mernyebabkan saya mengalami halusinasi dan paranoid. Jadi saya tidak bisa bergaul dengan orang. Karena saya liat lampu seperti liat polisi. Liat pintu seperti seperti liat orang yang mau pukul saya. Sehingga saya itu banyak ngomong sendiri, saya nangis sendiri, kadang tertawa sendiri. Jadi orang menganggap saya sudah gila."
Kondisi Pungky semakin tidak stabil, terkadang Pungky pun berperilaku abnormal.
"Kondisi saya waktu ngga normal itu sering aneh-aneh. Makan rumput, makan tanah, minum air selokan. Kadang-kadang kotoran-kotoran saya kumpulin saya makan. Pada saat itu saya bingung, saya ngga ngerti. Tapi waktu ada yang memberi tahu saya, saya baru sadar, dan bertanya ‘kenapa begitu?' Hal itu membuat saya menyadari bahwa saya tidak normal, tidak normalnya 90% dan normalnya hanya 10%. Pada saat itu saya tidak punya pengharapan lagi untuk bisa hidup normal, sehingga saya jalani saja kehidupan penjara begitu saja."
Berkat bantuan temannya, Pungky pun dibebaskan dari penjara. Dalam kondisi belum pulih benar, Pungky kembali terperosok dalam dunia narkoba.
"Pada saat keluar penjara, saya bukannya tambah baik, saya tambah gila. Saya gabung lagi dengan anak-anak narkoba, saya pake lagi. Akhirnya saya terjerumus lagi makin dalem, saya makin kongslet."
Kondisi mental Pungky semakin memburuk, ulahnya membuat para tetangganya sering ketakutan.
"Kalau saya stress, sebenarnya tetangga tidak mencela atau menghina saya, tapi saya merasa mereka menghina saya. Saya keluar marah-marah sambil bawa parang. Pos hansip itu saya obrak-abrik, setiap rumah saya gedor-gedor. Sehingga pada waktu itu di lingkungan rumah mama saya ketakutan. RT, RW, lurah, camat, dan hansip ketakutan, ada orang gila dari mana. Sampai berapa kali saya juga di grebek sama polisi, tapi mereka juga maklum, mereka bilang, ‘Ini mah China gelo. Udah aja.. biarin aja..'"
Sungguh tragis nasib Pungky, saat raganya mengalami kebebasan. Namun jiwanya terperangkap dalam kegelapan.
"Saya keluar dari penjara seperti orang yang hidup sendirian. Ngga ada yang peduli dengan saya, mereka jijik bergaul dengan saya. Keluarga juga stress dengan keadaan saya, mereka juga malu dengan keadaan saya. Bagi mereka tidak mungkin saya bisa sembuh. Ngga mungkin saya bisa bertobat dan pulih, hal itu mungkin ngga pernah terpikirkan sama mereka."
Saat tidak ada lagi yang memperhatikan keberadaan Pungky, narkoba terus merusak kehidupannya. Namun tiba-tiba seorang teman datang, dan membawa Pungky keluar dari tempat itu.
"Saya lagi nyabu dan waktu itu tiba-tiba Aan datang dan ngajak saya ke Tasik, untuk diobatain. Saya mau aja ngikutin dia. Akhirnya Aan mengajak saya ke gereja, dan disana saya didoakan. Disana saya merasakan di jamah Tuhan. Saat itu saya baru mengerti, saya itu butuh Tuhan. ‘Carilah Tuhan, maka kamu akan hidup,' demikian katanya. Saya merasa kalau saya itu diujung kematian, mulai saya tertarik untuk mempelajari siapa itu Yesus. Kalau lagi normal, saya itu semangat sekali. Saya merasakan benar-benar sukacita. Namun semua itu belum tuntas, prosesnya itu butuh waktu."
Walau tingkat kesadarannya masih mengalami pasang surut, namun dari dalam lubuk hatinya yang paling dalam, Pungky menginginkan suatu perubahan terjadi dalam hidupnya.
"Beberapa bulan kemudian, saya mulai normal lagi. Saya merasa, aduh hidup saya kalau terus-terusan seperti ini, kayanya tidak ada artinya. Saya pulang kerumah, saya minta maaf sama mama saya, saya minta maaf sama kakak saya, saya minta maaf sama adik-adik saya. Mulai saat itu saya merasakan sesuatu yang aneh, lihat gambar Yesus saya nangis. Foto Yesus saya peluk, saya nangis. Saya dikamar nangis minta ampun, saya minta Tuhan bisa ampunin saya, karena saya merasa dosa saya banyak. Saya banyak menyendiri, dengerin kaset. Adik saya kasih buku rohani buat saya baca. Saya denger pujian sepanjang hari, nangis minta ampun sama Tuhan. Saya ingin keluar dari kehidupan seperti itu . Tuhan lihat hati saya, lihat kerinduan saya yang benar-benar mencari wajahnya, sehingga waktu itu dari tahun ke tahun saya dipulihkan dengan luar biasa."
Dalam keadaan yang belum pulih total, Pungky mengikuti suatu pelajaran di sebuah institusi. Dan di tempat itulah Pungky mengalami suatu mukjizat.
"Seperti ada aliran yang menjamah pikiran saya. Dari yang sebelumnya beku, saya jadi normal. Saya langsung makin semangat, saya menggebu-gebu dan yakin kalau saya sudah diampuni dosanya. Saya dipulihkan."
Mengingat semua hal yang pernah terjadi dalam hidupnya, Pungky sangat mengucap syukur.
"Saya benar-benar sangat mengucap syukur dan berterima kasih pada Tuhan Yesus yang telah mengampuni saya, yang mengasihi saya, yang mempersiapkan hidup yang baik, hidup yang berkenan, sehingga saya bisa menjadi saksi, saya bisa jadi alat, saya bisa membawa banyak orang datang kepada Tuhan lewat kesaksian hidup saya yang begitu buruk."
Berkat kuasa Tuhan yang begitu ajaib, Pungky bisa hidup dengan normal. Dan Pungky telah membuat sebuah keputusan penting dalam hidupnya.
" Kalau dulu saya jadi ujung tombak iblis, sekarang saya adalah ciptaan baru, saya ingin jadi ujung tombak dari Tuhan Yesus. Kurang lebih saya ingin balas dendam, kalau dulu saya meracuni generasi dengan narkoba dan judi, hari ini setelah saya ditebus Tuhan, saya ingin buat mereka kembali ke jalan Tuhan. Kalau saya dipanggil Tuhan dan diampuninya. Saya percaya semua orang di dunia ini juga butuh Tuhan Yesus."
Hari ini Pungky Yahya menjadi salah seorang pendiri panti rehabilitasi Pondok Anugrah, tempat menampung para penderita gangguan jiwa. Ditempat itu banyak terjadi banyak mukjizat, dimana orang-orang yang berlatar belakang sama sepertinya disembuhkan. (kisah ini ditayangkan 8 April 2010 dalam acara Solusi Life di O'Channel) Sumber Kesaksian: Pungky Yahya (sumber)

Bangkit Setelah 4 Hari Dianggap Mati

Rismanto sedari remaja sudah menjadi orang yang sangat nakal. Perbuatannya yang suka mencuri uang dan telur peliharaan ayahnya kerap membuatnya dia harus dihukum. Bukan dengan tamparan sang ayah akan menghukum, tetapi dengan ikat pinggang. Sabetan demi sabetan membuat badannya begitu kesakitan. Ayahnya pun tak segan-segan menghukumnya di depan anggota keluarga lainnya yang membuat di dalam dirinya timbullah dendam dirinya untuk membalas semua perbuatan sang ayah.

Menunggu waktu itu datang, amarah dan dendam yang dipendam oleh Anto kepada ayahnya dilampiaskannya di luar rumah. Ia bergaul dengan lingkungan anak-anak yang tidak baik, jorok, dan nakal. Hari-harinya diisi dengan mabuk-mabukkan. Menurutnya, inilah komunitas yang bisa menerima dia. Keluarga yang seharusnya menjadi orang terdekat baginya malahan adalah orang-orang tidak pernah percaya akan dirinya. Hal inilah yang membawanya senang hidup di dalam dosa.
Perbuatan Anto dan teman-temannya semakin hari semakin brutal dan begitu meresahkan masyarakat di lingkungan sekitarnya.
"Ada mobil lewat, saya cegat, saya hajar itu mobil, saya pecahkan itu mobil sehingga banyak masyarakat yang resah disana. Gak ada punya pikiran pengen jadi orang seperti ini atau seperti ini," ujarnya.
Anto pun tidak percaya dengan perkataan yang keluar dari mulut ibunya sendiri ketika ia sedang menuju ke ruang ibunya yang sedang berdoa. "Ia bilang, ‘Tuhan cepat ambil nyawa anak saya karena dia telah meresahkan cukup banyak orang' Bukannya mengubah, tetapi dia justru sama saja. Ia tidak menyukai saya, jadi untuk apa lagi saya hidup benar kalau semua orang tidak menyukai saya."
Hatinya hancur, Anto semakin liar. Karena begitu terkenal dengan kenakalannya, Anto diundang dalam sebuah pesta narkoba.
"Hari itu saya ingat malam minggu. Pesta dimulai jam 8 malam. Di atas meja itulah ada obat-obatan, minum-minuman dan jumlahnya cukup banyak. Saya langsung ambil 8 nih karena saya pingin disebut super kan hari itu. Kan khusus datang dari Bandung. Minum kan diteguk aja gitu tanpa dihitung lagi. Ambil lagi, nih...nih.. Mungkin karena terlalu banyak mengonsumsi dalam waktu yang singkat ya langsung minum atau telan, saya pingsan, gak sadarkan diri."
Rekan-rekan satu mabuk dengan Anto, pergi meninggalkannya karena kebingungan. Mereka begitu ketakukan karena dipikir dirinya sudah meninggal jadi mereka menyembunyikan dirinya di ujung kursi tamu dimana mereka waktu itu sedang berpesta minuman keras dan obat-obatan terlarang agar terlepas dari tanggung jawab.
Selama empat hari Anto tidak sadarkan diri, bahkan sudah dianggap mati. Namun dia seakan tidak peduli akan kematian dan semakin menjadi-jadi.
"Bukannya bertobat, justru saya semakin menjadi. Saya semakin terus mabuk dengan minuman yang lebih dari hari-hari sebelumnya. Saya terkapar hari itu di depan pintu kamar saya karena di paviliun. Saya sudah tidak sanggup lagi untuk buka pintu. Saya bangun siang, buka pintu, lalu pindah ke dalam, saya lanjutkan tidur saya disitu dan saya baru bangun sore." Ungkapya.
Anto begitu terkejut saat dia terbangun ada seseorang yang duduk di samping tempat tidurnya. Pria yang usianya lebih muda darinya itu pun mengajak dirinya bertobat dan berbalik kepada Tuhan.
"Saya kaget, kok ada orang ini disini. Terus dia bilang, ‘inilah saatnya untuk saya bicara kepada abang, "Bang, kayaknya hari ini adalah hari yang tepat abang untuk bertobat. Saya hanya ingin abang mau berdoa , jadi abang jangan tolak' Dan dia doakan saya waktu itu. Orang ini benar-benar mengasihi saya, orang ini betul-betul memperhatikan saya, orang ini betul-betul peduli kepada saya. Tidak seperti keluarga saya kemarin. Tidak ada satu pun yang tidak peduli kepada saya. Tidak ada satupun yang mengasihi saya"
Selama dua tahun pria tersebut setia membimbing Anto. Melalui kasih dari pria tersebut, Anto pun dapat mengenal dan merasakan kasih Tuhan. Kasih dan pengampunan yang telah diterimanya dari Tuhan pun akhirnya memampukannya melakukan sesuatu yang tidak terpikirkan sebelumnya.
"Ketika saya lihat ayah saya yang ada di Kalimantan, saya rindu. Dulu saya benci ketemu sama dia, sekarang saya rindu ketemu sama dia. Kerinduan itu saya tulis dalam surat. Saya katakan, ‘Saya rindu Bapak. Kapan Bapak pulang? Saya ingin bertemu dengan Bapak karena saya sudah mengampuni dia. Tidak lagi dia sebagai ayah yang kejam bagi saya, tetapi betul-betul ayah yang saya butuhkan dari dia. Dari surat-surat yang dia kirim kepada saya, saya merasakan kasih sayang dia. Aduh, luar biasa dia ternyata dia Ayah mengasihi saya"
Untuk membenahi hidup yang sebelumnya telah dia hancurkan sendiri, Anto memutuskan untuk kuliah. Dengan berbekal penghasilan sebagai pedagang asongan di lampu merah, ia pun dapat membayar uang kuliahnya ketika itu.
Usahanya tidak sia-sia, Anto lulus kuliah dengan prestasi yang cemerlang dan menjadi kebanggaan bagi keluarganya. Saat ini, Anto telah menjadi direktur pada perusahaannya sendiri, memiliki sebuah restoran bebek, rental mobil, dan memiliki sebuah lembaga bahasa asing, namun tetap menjadi pribadi yang rendah hati.
"Kehidupan saya dulu tuh ibaratnya seperti seekor kodok buruk, yang tidak mempunyai nilai, yang tidak disukai orang, bahkan kehadirannya dihindari orang ya karena jijik. Karena kasih sayang Tuhan Yesus, saya tidak lagi menjadi kodok buruk, tetapi seorang pangeran," ujar Rismanto mengakhiri kesaksiannya. (Kisah ini ditayangkan 22 Februari 2010 dalam acara Solusi Life di O'Channel). Sumber Kesaksian: Rismanto (Sumber)

Gill, Untuk Bayar Hutang Dipaksa Jual Ginjal

Seorang buruh miskin beragama Kristen di Pakistan, dipaksa oleh majikannya untuk memberikan ginjalnya untuk di jual demi membayar hutang yang dibebankan bunga hingga 400 persen.
John Gill, seorang operator mesin cetak di Shah Plastic Manufacturers di daerah Yauhanabad, Lahore meminjam uang 150.000 rupe (US $ 1.766) dengan bunga 400 persen dari majikannya Ghulam Mustafa di tahun 2007 untuk mengirimkan putrinya yang berusia 17 tahun kuliah. Namun setelah gajinya tiap bulan dipotong selama 3 tahun, dia tidak juga bisa melunasi bunga hutangnya.

"Aku terus membayar cicilan setiap bulan dari gaji saya, tapi setelah tiga tahun saya lelah membayar bunga pinjaman yang besar," demikian ungkap Gill pada Compass Direct.
Mustafa kemudian mengambil alih rumah Gill dan memberi waktu pekerja Kristennya itu untuk membayar bunga pinjamannya. Dan pada 6 Mei, Mustafa mendatangi Gill bersama dengan kira-kira lima orang bersenjata dan mengangkut Gill kerumah sakit Ganga Ram. Disana Mustafa memaksa Gill untuk memberikan ginjalnya untuk di jual ke pasar gelap.
Nilai ginjal itu sekitar 200.000 rupe (US $ 2.380), membuat hutang Gill tinggal 250.000 rupe lagi.
Saat ini Gill sedang memulihkan keadaan dirinya dirumah dan masih belum tahu bagaimana harus melunasi hutangnya.
Mustafa sendiri mengatakan kepada Compass Direct bahwa dia hanya meminta bunga 400 persen kepada orang non-Muslim, sedangkan orang Muslim hanya dikenakan bunga 50 persen.
Gagal ginjal saat ini banyak dialami oleh negara-negara kaya, hal ini disebabkan oleh obesitas maupun darah tinggi, hal tersebut menyebabkan sulitnya mendapatkan donor organ untuk di transplantasi. Celah inilah yang membuat jual beli organ manusia di pasar gelap menjadi marak.
John Gill harus membayar mahal hutang yang dibuatnya demi mengkuliahkan putrinya. Hutang pada lintah darat semacam Mustafa membuat Gill terjerat, bahkan membuatnya harus kehilangan ginjal. Kejadian ini adalah sesuatu yang lazim dimana umat percaya adala minoritas. Mari doakan Gill agar mendapatkan pertolongan Tuhan tepat pada waktunya, dan mari belajar dari kisah Gill untuk tidak jatuh dalam jebakan lintah darat, karena sekali berhutang Anda bisa terlilit hingga membahayakan nyawa Anda dan juga keluarga Anda. Source : Compass Direct (sumber)

Umat Kristiani di Somalia Diserang Habis-habisan

Militan Islam telah membunuh seorang pemimpin gerakan gereja bawah tanah di Somalia.
Sebelum ditembak pada 4 Mei di Xarardheere, sekitar 37 mil dari Jowhar, Yusuf Ali Nur, 57 tahun, telah didaftar kelompok Islam al-Shabaab sebagai bagian dari kelompok Kristiani. Al Shabaab, yang dikatakan memiliki hubungan dengan al-Qaeda, telah bersumpah untuk membersihkan Somalia dari Kekristenan.

Menurut keterangan saksi mata, setelah al-Shabaab mengambil alih wilayah Xarardheere, mereka pergi dari rumah ke rumah mencari pejuang Ahlu Sunnah Waljamer (kelompok pemberotak saingan, red). Namun, naas bagi Nur ketika para militan tersebut datang ke rumah kontrakannya pada pukul 10:30 waktu setempat. Setelah menemukannya, salah satu dari kelompok itu berkomentar, "Oh Ini! Yusuf, yang kami cari," sebelum mereka memenuhi badannya dengan peluru.
Nur meninggalkan seorang istri, yang namanya dirahasiakan karena alasan keamanan, dan tiga anak yang berusia 11 tahun, 9 tahun dan 7 tahun.
Kematian terbaru ini terjadi setelah pembunuhan beberapa orang Somalia yang diduga menjadi anggota Kristiani bawah tanah Somalia. Beberapa dari mereka dipenggal oleh Islam radikal untuk menggulingkan Pemerintah Transisi Federal (TFG) dan memperkenalkan hukum Islam.
Al-Shabaab, yang mengontrol sebagian besar Somalia tengah, baru-baru ini melarang stasiun radio memutar musik dan dering bel tanda berakhirnya belajar di sekolah. "Karena mereka terdengar seperti lonceng gereja," ujar salah satu anggota.
Dari salah seorang sumber terpercaya, Nur yang pernah bekerja di peternakan di Jowhar, telah lama dipantau oleh al-Shabaab. Setelah menetap di Xarardheere, ia menjadi guru kepala Sekolah Dasar Ganane dan juga mengajar bahasa Inggris. Para militan al-Shabaab keberatan dengan penggunaan bahasa Inggris dan lebih memilih bahasa Arab.
Ganane adalah sekolah swasta yang dimiliki oleh seorang Somalia kaya.
Pada tahun 2009 militan Islam di Somalia menewaskan sedikitnya 15 orang Kristen, termasuk diantaranya wanita dan anak-anak. Tahun ini, pada tanggal 1 Januari anggota al-Shabaab membunuh Mohammed Ahmed Ali setelah ia mengambil keputusan untuk menjadi seorang Kristiani.
15 Maret 2010, pemberontak al-Shabaab menembak mati Madobe Abdi di Mahaday, 31 mil sebelah utara Jowhar. Sejak kecil ia sudah menjadi anak yatim dan juga dibesarkan sebagai seorang Kristiani.
Kelompok advokasi Kepedulian Kristen Internasional melaporkan tiga anggota al-Shabaab telah menewaskan seorang Kristiani Somalia Mu'awiye Hilowle Ali di depan rumahnya di Afgoye pada 23 Maret dengan menembaknya pada jarak dekat di kepala dan dada.
Pemerintah transisi di Mogadishu berjuang mempertahankan kontrol negara memperlakukan orang-orang Kristen sedikit lebih baik dari al-Shabaab lakukan. Sementara menyatakan dirinya moderat, Presiden Syeikh Sharif Ahmed telah mengakui hukum syariah dengan mengeluarkan perintah hukuman mati bagi mereka yang meninggalkan Islam. Source : charismamag (Sumber)

Pria Arkansas Berkeliling Amerika Dengan Memikul Salib


Perjalanan seorang pria asal Arkansas untuk mengelilingi negaranya mendapatkan perhatian dari orang-orang di setiap negara bagian yang dimasukinya. Alasannya bukan hanya karena Yosua Sarhan melakukannya dengan berjalan kaki namun karena dia juga memikul sebuah salib seberat 40 pon di bahunya.
Sarhan mengatakan Tuhan menaruh beban dalam hatinya untuk mulai berjalan ke seluruh negeri, memikul kayu salib, memberitahu orang-orang tentang kabar baik dari Injil. Setelah bulan bergumul dengan ide itu, ia benar-benar mengambil sebuah salib dan mulai berjalan.

Sarhan memulai perjalanannya dari gerejanya di Rogers, Arkansas, pada 17 Februari 2010 lalu, dan sejauh ini dia telah berjalan melalui delapan negara bagian. Dia berencana akan melanjutkan ke pantai Timur, ke Seattle, lalu ke Pantai Barat sebelum ia kembali ke rumah. Dia memperkirakan perjalanannya akan memakan waktu sekitar 12 bulan.
Pria berusia 33 tahun ini berkata ini adalah hal yang luar biasa untuk melihat bagaimana Tuhan bekerja dan menyediakan, bahkan lucunya bahwa berat badabbya bertambah sekitar 10 kilo sejak dia mulai. Sementara beberapa hari telah latihan fisik, dia mengatakan bahwa dia tidak harus menderita cedera bahkan satu lecet di kakinya sejauh ini.
"Tuhan hanya menyediakan apa yang saya butuhkan setiap hari," katanya, apakah itu pakaian, makanan, tempat tinggal, bahkan alat berkemah.
Mantan Marinir ini mengakui bahwa dia telah berjuang melawan berbagai macam kecanduan sebelum mengalami belas kasihan Tuhan. Dia mengatakan ia bukanlah orang yang layakuntuk melakukan apa yang dia lakukan saat ini. Dia mengerti apa artinya bergumul dengan panggilan Tuhan, terutama ketika akan kelihatan di luar akal atau gila.
Tapi akhirnya, ia mengatakan bahwa menolak Tuhan tidak pernah berhasil bagi orang percaya.
"Aku akan berkata menyerah pada panggilan itu. Allah itu setia." katanya.
Setelah menolak selama beberapa bulan untuk memikul salib itu, Sarhan sendiri akhirnya tidak bisa lepas dari beban untuk mentaatinya.
"Tuhan selalu menang," katanya. "Tidak peduli apapun yang terjadi, Dia selalu menang." (Sumber)

Mantan Pemberontak Burma Temukan Hidup Baru Dalam Kristus


Pelanggaran HAM, pertempuran terus-menerus, dan kemiskinan yang memaksa puluhan ribu orang melarikan diri dari negara Asia Burma, yang juga dikenal sebagai Myanmar.
Banyak dari mereka yang mencari perlindungan di negara tetangga Thailand, yang menjadi tuan rumah pengungsi lebih dari dua dekade. Sebagian besar adalah imigran ilegal yang hidup dalam ketidakpastian, tetapi banyak yang telah menemukan tempat perlindungan dan kedamaian abadi.

Sai Myint berusia 15 tahun ketika ia bergabung dengan kelompok pemberontak di Burma.
"Keluarga kami menjadi sangat miskin setelah ayah saya yang seorang tentara, kehilangan kakinya saat berperang dan akhirnya ia juga kehilangan pekerjaan," kata Myint. "Kami tidak punya uang untuk membeli makanan, bahkan saya mengecap pendidikan hanya sampai kelas dua SD.. Beranjak remaja, saya tidak memiliki arah dalam hidup saya dan bergabung dengan teman-teman saya untuk pergi ke gunung dan bergabung dengan kelompok pemberontak.."
Setelah tiga tahun, Myint lelah bertempur. Dia menyeberangi perbatasan ke Thailand untuk mencari pekerjaan, tapi seperti imigran ilegal lainnya, ia segera dijual ke perbudakan. Seorang nelayan membayar $ 300 kepada seorang pemilik budak untuk membebaskan Myint. Sebagai gantinya, pemuda tersebut harus bekerja dua kali lebih berat dari kehidupannya sebagai budak dahulu.
"Ini sangat sulit tetapi di sini saya punya kesempatan untuk mencari pekerjaan dan memiliki kehidupan yang lebih baik," kata Myint.
Myint adalah penganut Budha, tetapi pada tahun 2007 ia menemukan kehidupan baru ketika seorang teman membawanya ke Majelis Kristiani Myanmar, di mana pengungsi Burma seperti ia belajar tentang kasih Yesus.
Seperti mantan pengikut Budha lainnya, Myint memberikan diri dibaptis dalam iman Kristiani setelah belajar tentang kasih Tuhan bagi mereka.
"Sementara kami berdoa, saya melihat sebuah visi, patung Buddha runtuh dan Yesus berdiri di depan saya," kata Mynth. "Dia berkata," Akulah TUHAN di atas segala allah dan berhala. " Saya dulu menjadi pengikut Budha, tapi sekarang saya menyembah Yesus Kristus dalam hidup saya."
"Di Thailand, orang-orang Burma terbuka untuk Injil," kata Pendeta Zaw Min, yang memimpin Majelis Kristiani Myanmar. "Alasannya adalah mereka ingin meraih sesuatu yang nyata Itu. Pertama-tama mereka harus mengakui bahwa Yesus hidup dan mereka harus menerima-Nya sebagai Juruselamat mereka."
Pastor Min mengatakan gereja mereka adalah pelatihan para anggotanya untuk menjadi penginjil dan misionaris sehingga suatu hari orang-orang yang mereka latih bisa kembali ke negara asalnya dan mengabarkan Injil.
"Suatu hari, ketika Burma terbuka terhadap berbagai ajaran agama, mereka akan kembali dan menjadi misionaris ke rumah mereka sendiri dan desa-desa dimana mereka berada," kata Min.
"Saya ingin berbagi dengan keluarga saya bagaimana Yesus telah mengubah saya," kata Myint. "Sebelumnya, saya hidup hanya untuk minum-minuman keras dan obat-obatan terlarang, tapi sekarang setelah berhenti dan menyerahkan hidup kepada Yesus saya sangat bahagia. Saya ingin keluarga saya bahagia juga."
Hanya Tuhan Yesus Sumber Damai Sejahtera dan Sukacita yang dibutuhkan manusia. Kasih-Nya sungguh nyata dan ketika ada orang meresponi kasih-Nya itu maka hidupnya akan dipenuhi kebahagiaan yang sejati. Percayalah ! (Sumber)

Senin, 17 Mei 2010

Kesempatan Hidup dari Tuhan

Kesaksian oleh NN – Jakarta
Ini adalah pengalaman hidup saya di kota besar Jakarta ini. Benar kata pepatah orang tua, Injaklah ibukota dan jangan ibukota menginjak kami. Banyaknya tempat hiburan dan juga bebasnya pergaulan membuat setiap orang bisa terlena sama glamour dan hingar bingarnya kehidupan ini.
Enam tahun sudah saya merantau dari daerah dan bekerja di salah satu perusahaan swasta didaerah pinggiran ibukota ini. Perusahaan ini termasuk kecil dengan jumlah karyawan tidak lebih 100 orang termasuk stafnya, Saya bekerja sebagai staf kantor dengan tugas mengontrol kinerja karyawan pabrik.
*courtesy of PelitaHidup.com
Gaji yang kami terima sungguh sangat kecil walaupun perusahaan ini adalah penanaman modal asing 100%. Namun fasilitas kantor yang banyak membuat kami betah untuk bekerja. Siapa saja bisa menggunakan line telepon tanpa terkontrol, juga pemakaian komputer untuk keperluan pribadi serta printer yang bisa dipakai sepuasnya.

Jam kerja di kantor pun tak terbatas, namun aturan 40 jam seminggu kerja tetap dilaksanakan. Biasanya hingga larut malam kami masih sibuk di kantor tetapi bukan untuk urusan kantor, namun sibuk dengan kegiatan masing masing, seperti menelpon siapa saja, main game, ber-internet ria hingga membuka situs-situs porno.
Untuk hal yang terakhir itu, saya termasuk salah seorang yang suka melakukannya. Saya betah berlama-lama di depan internet membaca cerita maupun membuka gambar yang berbau pornografi. Saya terlena dengan chatting di dunia maya hingga terpengaruh dengan cerita kehidupan sesama jenis di internet.
Pikiran itu terus membayangi pikiran saya, hingga tidak pernah terlintas untuk mencari pacar wanita, meskipun keluarga dan teman selalu menanyakan siapa pacar saya.
Dunia maya terus menguasai hidup saya, hampir setiap hari saya selalu menyempatkan diri untuk membuka situs-situs tersebut serta chatting dengan laki-laki yang juga menyukai sesama jenis. Berawal dari ngobrol di internet kemudian dilanjutkan di dunia nyata atau kopi darat. Kehidupan seperti itu aku jalani terus tanpa seorang pun mengetahuinya.
Saya masuk ke dalam kehidupan dengan sesama jenis lebih dalam lagi.
*courtesy of PelitaHidup.com
Dari tempat itu saya sampai ke tempat kost agak siang, terus tidur, dan bahkan jadi jarang kegereja karena ketiduran sehabis dugem.Saya sudah sangat terpengaruh sekali dengan kehidupan seperti itu.
Tetapi hati kecil saya selalu sedih melihat saya, saya selalu berdoa agar Tuhan Yesus menguatkan saya untuk tidak terlibat dalam pergaulan bebas itu, saya selalu berdoa. Tetapi saya tidak pernah kuat, meminta ampun kepada-Nya. tapi besoknya melakukan seperti itu lagi. Sungguh saya merasa seperti orang najis yang tidak tahan menahan nafsu duniawi.
*courtesy of PelitaHidup.com
Saya pergi dari satu gereja ke gereja yang lain hanya sekedar berdoa agar saya kuat menahan godaan ini. Hampir lima tahun saya jatuh dalam godaan itu dan karir dipekerjaan saya juga stagnan, tak pernah naik naik. dibandingkan dengan teman saya yang sama sama masuk kerja kini telah menjadi manager dan menjadi atasan saya. Saya sendiri dari pertama masuk kerja sampai saat itu tetap dengan posisi semula.
Setiap malam saya selalu berdoa agar saya dilepaskan dari keterikatan nafsu tersebut. Namun begitu selesai berdoa beberapa hari kemudian saya melakukannya lagi.
Menjelang perpisahan tahun 2008 ke tahun 2009 sehabis acara di gereja saya jalan jalan ke kawasan monas sekedar melihat pertunjukan kembang api atau keramaian. Tepat pukul 00.00 seharusnya saya dengan saudara saya yang sudah berkeluarga yang tinggal di Bekasi seharusnya berdoa , melakukan ibadah syukur kepada Tuhan, dan saling memaafkan dengan sesama anggota keluarga maupun dengan orang tua yang tinggal dikampung. Tetapi itu tidak saya laksanakan saya pergi ke tempat dugem tempat biasa yang sering saya kunjungi. Disana saya melakukannya lagi dengan sesama jenis.
*courtesy of PelitaHidup.com
Sepulang dari tempat itu sudah siang hari dan tanggal satu januari tanpa pergi beribadah ke gereja. Awal tahun 2009 saya sudah berkomitmen untuk tidak melakukan dosa itu serta mulai hidup baru, namun sama seperti tahun tahun sebelumnya saya berkomitmen namun di tengah jalan komitmen itu kalah dengan nafsu saya.
Akhir Januari 2009 seperti biasa ketika libur saya pergi ke warnet plus-plus. Sore itu saya balik dari warnet itu dan ditengah jalan protokol ibukota ini saya tabrakan. Motor yang saya kendarai tidak apa apa, namun kaki kiri saya patah. Untungnya saya masih memakai helm sehingga kepala saya aman dari benturan keras dengan aspal.
Saya langsung dilarikan ke rumah sakit, lalu malam itu juga dibawa ke pengobatan alternatif patah tulang. Saya dirawat disana hampir dua bulan.
Saya merenungi setiap malam selama dirawat. Inikah peringatan Tuhan kepada saya supaya saya tidak melangkah lagi ketempat tempat seperti itu. Puji Tuhan, Dia selalu mendengar doa saya, dengan kejadian tabrakan itu saya diingatkan bahwa kaki ini harus melangkah ke jalan yang benar. Tuhan telah menuntun aku agar aku kembali ke jalan yang benar. Teman -teman saya datang mendoakan saya agar kesembuhan terjadi pada saya.
Kini lima bulan sejak kejadian itu saya tidak bisa berbuat apa-apa selain tidur dirumah dan melakukan pengobatan. Tetapi sekali lagi puji Tuhan Yesus kini saya sudah bisa mulai berjalan lagi, Sedikit demi sedikit, walaupun masih dalam proses pengobatan tapi mujijat itu nyata, kesembuhan terjadi dalam kaki saya.
Terimakasih Tuhan atas berkat dan jalan yang Kau beri. Agar saya tidak melakukan hal hal seperti dahulu lagi. Kini saya harus mulai lagi dari bawah tentang karir dan jodoh saya. Namun saya yakin dan percaya Tuhan selalu mendengar doa doa saya.Hari esok pasti lebih cerah dan lebih banyak lagi berkat Tuhan yang akan diberi.
Terimakasih Tuhan atas kesempatan hidup yang Engkau berikan kepada saya.
Untuk kita semua agar saling memperhatikan perilaku kehidupan anggota keluarga kita atau saudara saudara yang kita cintai. Karena saya melihat begitu banyak orang yang terjerumus ke dunia yang tidak benar itu. Terimakasih, Tuhan memberkati.(SUMBER)

Minggu, 16 Mei 2010

Berkat Bagi Yang Memilih Jalan Tuhan


Berkat Bagi Yang Memilih Jalan Tuhan“TUHAN, Allahmu, harus kamu ikuti, kamu harus takut akan Dia, kamu harus berpegang pada perintah-Nya, suara-Nya harus kamu dengarkan, kepada-Nya harus kamu berbakti dan berpaut.” Ulangan 13.4
Sejak manusia diciptakan, iblis berusaha untuk menipu manusia agar jatuh ke dalam dosa dan kehilangan berkat yang Tuhan sediakan. Hal itu berlangsung terus hingga sekarang, dan tidak akan berhenti hingga waktunya bagi si iblis telah habis. Iblis begitu berpengalaman dalam hal menipu manusia. Dia mempunyai pengalaman ribuan tahun, sehingga jika kita tidak berpegang teguh kepada FirmanNya, maka kita akan dengan mudah terperangkap oleh tipu muslihat si iblis.

Banyak sekali cara yang dapat digunakan oleh iblis untuk mengecoh kita, yaitu melalui kenikmatan harta yang berlimpah-limpah, kenyamanan atas posisi atau jabatan tertentu, pengakuan oleh orang banyak, dan masih banyak lagi tawaran-tawaran yang membuat kita berkompromi dengan dosa. Si iblis selalu menawarkan jalan pintas bagi kita untuk memperoleh semuanya itu, tetapi pada akhirnya kita akan terjerat dengan perangkapnya yang membawa kepada maut.
*courtesy of PelitaHidup.com
Tuhan Allah yang kita sembah bukanlah Tuhan yang tidak sanggup membuat kita diberkati dengan segala kelimpahan baik secara rohani maupun jasmani. Tetapi Tuhan kita Yesus Kristus, sanggup memberikan semua berkat sorgawi bagi kita yang setia kepadaNya.
Mungkin kita tidak sabar menunggu jawaban dari Tuhan. Tetapi Tuhan tidak berdiam begitu saja atas semua penderitaan yang kita alami. Dia akan memberikan jalan keluar bagi kita tepat pada waktunya. Dia telah merancang rencana yang indah bagi hidup kita.
Jika kita memilih untuk mencari jalan pintas atas masalah atau kemauan kita yang ingin cepat kaya, cepat dapat posisi atau jabatan, ingin cepat lepas dari kesusahan, dan kita menghalalkan cara-cara yang kotor di hadapan Tuhan; maka kita akan kehilangan rencana yang indah yang telah Tuhan sediakan bagi kita.
Sayang sekali jika kita mengorbankan semuanya itu hanya untuk kenikmatan sesaat, tetapi berujung kepada maut. Awalnya mungkin tidak kita sadari, tetapi itulah siasat iblis dalam menipu dan menjerat kita, sehingga pada akhirnya kita kehilangan berkat dari Tuhan.
.*courtesy of PelitaHidup.com
Apa yang harus kita lakukan agar kita tidak kehilangan rencana Tuhan yang indah?
1. “TUHAN, Allahmu, harus kamu ikuti, kamu harus takut akan Dia“
Dari awal kita harus menentukan sikap dan pilihan, bahwa kita memilih untuk mengikut Tuhan. Jika kita sudah menentukan sikap dari awal, maka iblis tidak akan bisa berbuat apa-apa. Tentukan sikap kita, perkatakan bahwa kita mengikut Yesus, deklarasikan kepada si iblis bahwa kita memilih jalan Tuhan. Dan akui Yesus dengan hidup takut akan Dia. Jauhi dosa dan jangan kompromi dengan dosa. Tidak ada yang disebut kebohongan untuk kebaikan. Dosa kecil tetaplah dosa. Pilihan kita akan menentukan jalan hidup kita.
Pilihan akan jalan Tuhan akan membawa kita kepada rancangan damai sejahtera.
*courtesy of PelitaHidup.com
2. “Kamu harus berpegang pada perintah-Nya, suara-Nya harus kamu dengarkan“
Iblis tidak akan berhenti mempengaruhi pikiran kita dengan segala macam hal-hal yang negatif. Jika hidup kita tidak dipenuhi dengan Firman Tuhan, maka kita akan menjadi sasaran empuk bagi iblis. Penuhi hidup kita dengan FirmanNya. Baca dan renungkan Alkitab setiap hari. Dengar dan lakukan apa yang telah kita baca. Dengan begitu Firman Tuhan akan mendominasi hidup kita, sehingga segala tipu muslihat iblis dapat dipatahkan oleh kuasa Firman Tuhan.
3. “Kepada-Nya harus kamu berbakti dan berpaut“
Ibadah tidak terbatas kepada kebaktian yang diadakan di gereja saja. Ibadah yang sejati adalah pola kehidupan kita seutuhnya. Ketika kita menjalani hari-hari kita dengan langkah yang sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan, kita mengandalkan Yesus dalam memutuskan suatu hal/tindakan, kita senantiasa mengasihi sesama kita, kita tidak kompromi dengan dosa, kita membawa Yesus dalam tiap langkah hidup kita, setiap saat, kapan saja dan di manapun kita berada, maka itulah yang disebut dengan ibadah yang sejati.
Ketika kita senantiasa berpaut kepada Yesus, iblis tidak akan bisa menjerat kita, karena kita ada dalam perlindungan Tuhan.
*courtesy of PelitaHidup.com
Oleh karena itu, pilihlah jalan Tuhan sehingga kita akan menerima segala berkat kelimpahan yang telah disediakan bagi kita yang setia kepadaNya..
“Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi.
Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu:
Diberkatilah engkau di kota dan diberkatilah engkau di ladang.
Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu dan kandungan kambing dombamu.
Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu.
Diberkatilah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar.
TUHAN akan membiarkan musuhmu yang maju berperang melawan engkau, terpukul kalah olehmu. Bersatu jalan mereka akan menyerangi engkau, tetapi bertujuh jalan mereka akan lari dari depanmu.
TUHAN akan memerintahkan berkat ke atasmu di dalam lumbungmu dan di dalam segala usahamu; Ia akan memberkati engkau di negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu.
TUHAN akan menetapkan engkau sebagai umat-Nya yang kudus, seperti yang dijanjikan-Nya dengan sumpah kepadamu, jika engkau berpegang pada perintah TUHAN, Allahmu, dan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya.
Maka segala bangsa di bumi akan melihat, bahwa nama TUHAN telah disebut atasmu, dan mereka akan takut kepadamu.
Juga TUHAN akan melimpahi engkau dengan kebaikan dalam buah kandunganmu, dalam hasil ternakmu dan dalam hasil bumimu–di tanah yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu untuk memberikannya kepadamu.
TUHAN akan membuka bagimu perbendaharaan-Nya yang melimpah, yakni langit, untuk memberi hujan bagi tanahmu pada masanya dan memberkati segala pekerjaanmu, sehingga engkau memberi pinjaman kepada banyak bangsa, tetapi engkau sendiri tidak meminta pinjaman.
TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia,
dan apabila engkau tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri dari segala perintah yang kuberikan kepadamu pada hari ini, dengan mengikuti allah lain dan beribadah kepadanya.” Ulangan 28:1-14. (SUMBER)